Magelang, Gatra.com – Fakultas Hukum Universitas Muhammdiyah Magelang (UMM) mengadakan kompetisi debat materi hukum sebagai rangkaian acara Law Fair 2019.

Dekan Fakultas Hukum UMM, Dr Dyah Adriantini Sintha Dewi, SH, M.Hum, mengatakan, kompetisi debat melatih mahasiswa mencari jalan keluar dari masalah hukum yang terjadi di masyarakat.

Pilihan materi debat juga merangsang kepekaan sosial mahasiswa, sehingga menjadi warga yang tidak hanya memiliki nilai akademik yang baik tapi juga peduli pada lingkungan sosial.

“Harapannya mahasiswa bisa berargumentasi. Karena di masyarakat pasti ada pro dan kontra dan dilatih lewat kompetisi debat ini,” kata Dyah Adriantini, Senin (24/6).

Peserta diberi waktu 1 minggu untuk mengelaborasi materi debat. Mereka dituntut sebaik mungkin memahami kasus yang akan diperdebatkan untuk kemudian mengimplementasikannya dalam teori hukum yang sudah dipelajari di kelas.

Materi debat meliputi kasus yang mewakili 3 bidang hukum, pidana, perdata, dan tata negara. Sengaja dipilih isu yang menjadi polemik di masyarakat, dari mulai zonasi sekolah, pemilu serentak, hingga hukuman mati untuk terpidana korupsi.

Tim pro dan kontra masing-masing menyampaikan argumentasi hukum untuk menguatkan pendapatnya. Penguasaan materi, penyusunan argumentasi hukum, dan cara penyampaian menjadi poin penilaian.

Ketua Panitian Law Fair 2019, Muchamad Chanafi, mengatakan, kompetisi debat diikuti 18 kelas mahasiswa semester 2, 4, dan 6. Masing-masing kelas diwakili 1 tim debat yang beranggotakan 3 orang.

Selain debat mahasiswa, Law Fair UMM 2019 juga mengadakan lomba futsal, pentas seni, dan pengajian akbar. Kegiatan mahasiwa di UMM wajib menyertakan unsur akademik, non-akademik, dan keagamaan.

“Kami berharap acara yang baru kali pertama diselenggarakan di UMM ini sukses. Jika kesuksesan mencapai 90 persen, pihak rektorat menjanjikan akan kembali mengadakan Law Fair tahun depan,” ujar Chanafi.