Home Gaya Hidup Petani Kopi Robusta Kerinci Diminta Ubah Pola Panen

Petani Kopi Robusta Kerinci Diminta Ubah Pola Panen

Kerinci, Gatra.com – Petani kopi di Kabupaten Kerinci, khususnya yang membudidayakan kopi jenis robusta, diminta mengubah pola panen. Ini dilakukan, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing robusta asal Kerinci, sehingga memiliki pasar dan harga yang lebih baik, serta dilirik eksportir.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kerinci, Efrawadi, mengatakan selama ini petani kopi robusta memanen semua kopi, saat masa panen tiba.

Pola panen seperti ini, kurang bagus karena banyak kopi yang belum siap panen, ikut dipetik oleh petani, sehingga kualitasnya tidak bagus.

“Ke depan, kita minta kepada petani kopi robusta untuk petik merah. Artinya, hanya memetik buah yang sudah benar-benar matang saja,” katanya, Selasa (25/6).

Dengan panen merah, harga dan kualitasnya juga akan lebih bagus. “Kopi panen merah harganya mulai dari Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per kilogram,” ucapnya.

Sedangkan kopi yang dipanen tanpa memilih yang matang, harganya hanya dihargai Rp3.500 per kilogram.

“Makanya selama ini kopi robusta Kerinci kalah saing dengan kopi yang berasal dari Bengkulu, Lampung, dan daerah lain. Eksportir enggan ke Kerinci,”jelasnya.

Pengusaha kopi di Kerinci, Ikhsan Daraqtuni, mengatakan robusta petik merah, rasanya lebih bagus, dan pengolahannya juga lebih mudah.

“Warna biji lebih bagus, pengeringan lebih cepat, dan yang paling menguntungkan petani, harganya juga lebih mahal,” katanya.

445