Home Politik Mahasiswa Ikut Aksi MK Kawal Tragedi 22 Mei

Mahasiswa Ikut Aksi MK Kawal Tragedi 22 Mei

Jakarta, Gatra.com- Sekitar 50 orang mahasiswa yang tergabung dalam aliansi KOMANDO (Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia) turut serta dalam aksi yang dilaksanakan di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK)  pada Kamis (27/6) sore tadi. 

Berbeda dengan massa lainnya yang menuntut keadilan atas putusan MK, para mahasiswa itu menggelar aksi kemanusiaan untuk mengawal tragedi kemanusiaan pada 22 Mei lalu.

“Ini masa keterlanjutan kita, pasca 21-22 mei kemarin. Kita berbicara tentang aksi kemanusiaan. ini masa keterlanjutan kita, pasca 21-22 mei kemarin. Kita berbicara tentang aksi kemanusiaan,” kata salah satu mahasiswa yang ditunjuk sebagai koordinator lapangan (korlap) aksi yang enggan disebutkan namanya itu.

Selain untuk mengawal tragedi kemanusiaan, aksi yang mereka gelar juga merupakan solidaritas untuk para korban meninggal dalam aksi 22 Mei, yang terjadi di pelataran kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Kita berbicara tentang aksi kemanusiaan dan aksi solidaritas terkait meninggalnya atau gugurnya orangtua kita serta masyarakat yang memang pada waktu itu ikut aksi di depan bawaslu,” tambah korlip aksi itu.

Mengenai putusan MK yang dibacakan pada hari ini dan esok, mereka mengatakan bahwa tidak masalah siapa pun yang akan menjadi presiden nantinya. Hanya saja, mereka meminta kepada pemerintah serta aparatur negara, agar aksi yang dilakukan pada hari ini dan besok, tidak akan menimbulkan korban jiwa.

“Terlepas nanti siapa yang menang dari putusan itu, kita kawal terus dan kita pastikan, siapa pun presiden yang nanti terpilih ini tidak melanggar hak asasi manusia, seperti tgl 22 mei kemarin, karena 22 mei kemarin itu adalah pelanggaran hak asasi manusia,” pungkas mahasiswa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.

Sementara itu, para mahasiswa yang tergabung dalam KOMANDO terdiri dari beberapa universitas di Jakarta dan Tangerang. Diantaranya ialah Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Pamulang (Unpam) dan Universitas Muhammmadiyah Tanggerang (UMT).

469