Home Internasional Negosiasi AS-Korut Akan Dilakukan pada Bulan Ini

Negosiasi AS-Korut Akan Dilakukan pada Bulan Ini

Seoul, Gatra.com - Hubungan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang sempat memanas setelah gagalnya pertemuan di Veitnam pada Februari lalu, mulai mencair lagi setelah Trump berinisitiaf untuk mengunjungi Zona Demiliterisasi Korea, Minggu (30/06) kemarin. Kunjungan ini menciptakan sejarah pertama kalinya seorang Presiden AS yang sedang berkuasa menginjakkan kaki di Zona Demiliterisasi Korea.

Pertemuan ini terjadi setelah secara mengejutkan, Trump men-tweet ingin melakukan kunjungan sesudah pertemuan G-20 di Osaka, Jepang. Meski pertemuan ini dianggap sebagai berita yang cukup menggembirakan, namun sebenarnya pembicaraan yang terjadi diantaranya keduanya pun masih jauh dari kesepakatan.

Setelah melakuakn pertemuan terttutup sekitar 1 jam, Trump menyatakan bahwa pertemuan diantara keduanya berlangsung cukup baik. “Kita akan lihat apa yang kemudian akan terjadi ke depan, tapi yang bisa saya katakan, kita tidak perlu diburu-buru untuk sampai pada suatu kesepakatan,” ujar Trump, seperti dikutip dari Reuters.

Kim sendiri memuji itikad baik Trump yang ditunjukkan dengan kemauan Trump untuk mengunjungi Zona Demiliterisasi dan memulai pembicaraan kembali. “Ini menunjukkan keinginan kita berdua untuk melupakan apa yang telah berlalu dan kita berkeinginan untuk bekerja sama lebih baik di masa depan,” kata Kim, yang terlihat sangat rileks dan penuh senyum saat dikunjungi Trump.

Meski AS tetap bersikukuh agar sanksi DK PBB atas Korut tetap dijalankan, namun hal itu tidak mengurangi keinginan untuk melakukan negosiasi kembali diantara keduanya. Menlu AS Mike Pompeo menyatakan bahwa negosiasi diantara kedua negara kemungkinan akan dilakukan di bulan Juli dan utusan alias negosiator dari Korut adalah diplomat Kemenlu Korut. “Kita akan terus berusaha untuk menjaga hubungan ini dengan Korut, kita akan negosiasi, namun AS akan tetap menekankan sanksi DK PBB untuk Korut tetap harus diberlakukan,” kata Pompeo.

Meski demikian, seorang pengamat dari Asan Institute for Policy Studies di Seoul, menyebutkan bahwa bukan hal mudah untuk mengubah pikiran seorang Kim Jong Un. “Apa yang sudah dilakukan oleh Trump, dengan pendekatan top down seperti ini, memang baik untuk memulai lagi pembicaraan, namun Korut dalam hal ini Kim Jong Un tidak akan gampang berubah posisinya,” ujar Shin Beom-chul.

386