Home Internasional Wanita Lain Dalam Pusaran Kasus Trump

Wanita Lain Dalam Pusaran Kasus Trump

New York, Gatra.com - Kasus yang membekap Donald Trump fokus soal pembayaran pada bintang porno Stormy Daniels. Ternyata ada wanita lain yang disebut-sebut oleh jaksa penuntut Stormy Daniels.

Berdasarkan dokumen yang dimiliki penuntut, Trump juga membayar wanita yang disebut "Woman 1" . Tokoh ini merujuk pada Karen McDougal, seperti dilaporkan BBC, Rabu (5/4).

McDougal adalah mantan model Playboy dan seperti Daniels, dia mengaku berselingkuh dengan Trump. Hubungan itu berlangsung sepuluh bulan. Trump membantah hal itu pernah terjadi.

McDougal lahir di Gary, Indiana, sebelum pindah ke Michigan saat kecil. Karirnya dimulai saat menjadi model dalam kompetisi pakaian renang di usia 20-an. Selanjutnya bergabung dengan Playboy di mana dia memenangkan Playmate of the Year pada tahun 1998 dan terpilih sebagai "Playmate of the 90s", kedua setelah Pamela Anderson.

Kariernya kemudian berkembang dengan menjadi model kebugaran, menjadi wanita pertama yang muncul di sampul majalah Men's Fitness pada tahun 1999. Dia juga muncul di iklan TV dan peran akting kecil, seperti cameo tanpa kredit dalam film tahun 2000 Charlie's Angels.

Hubungannya dengan Trump diungkap majalah New Yorker tahun 2006. McDougal mengisahkan pertemuan dengan Trump di Playboy Mansion di Los Angeles.

Dalam pertemuan itu, Trump "langsung menyukai saya, terus berbicara dengan saya - memberi tahu saya betapa cantiknya saya, dll". Padahal Trump baru menikahi Melania Trump pada Januari 2005.

Ms McDougal mengklaim bahwa dia dan Mr Trump memiliki hubungan 10 bulan, dan mereka bertemu satu sama lain "minimal lima kali sebulan". Dia menggambarkan hubungan sebagai cinta dan suka sama suka.

Pada tahun 2016, menjelang pemilihan presiden, Ms McDougal menandatangani kesepakatan senilai $150.000 (Rp2,14 miliar) untuk menceritakan kisahnya secara eksklusif ke surat kabar tabloid, National Enquirer. Dalam klausul perjanjian disebutkan McDaougal dilarang berbicara secara terbuka tentang dugaan perselingkuhan.

Namun, artikel itu tidak pernah terbit dan McDougal merasa sengaja ditipu untuk tutup mulut tentang hubungan tersebut.

Membeli sebuah cerita dengan sengaja untuk kemudian dipendam dikenal sebagai "catch and kill" - dan National Enquirer dilaporkan melakukan ini untuk mengubur cerita negatif tentang Trump.

Pada tahun 2021, Komisi Pemilihan Federal AS, yang bertugas menegakkan undang-undang keuangan kampanye, menemukan bahwa penerbit Enquirer melanggar undang-undang pemilihan dengan membayar hak atas cerita McDougal dan tidak pernah menerbitkannya.

Ditemukan bahwa uang yang dibayarkan kepada Ms McDougal selama pemilihan presiden 2016, merupakan sumbangan kampanye ilegal. National Enquirer didenda $187.500 (Rp2,8 miliar).

Pada tahun 2018, dia secara terbuka meminta maaf kepada istri Trump, Melania, tentang dugaan perselingkuhan tersebut. "Ketika saya melihat ke belakang, di mana saya dulu, saya tahu itu salah," katanya. "Aku benar-benar minta maaf untuk itu. Aku tahu itu tindakan yang salah."

Trump selalu membantah berselingkuh dengan McDougal.

Dakwaan yang dihadapi Trump semata-mata ditujukan untuk pembayaran uang tutup mulut kepada Stormy Daniels.

Rincian tentang Ms McDougal terkandung dalam pernyataan fakta jaksa, yang diberikan sebagai informasi latar belakang kasus tersebut.

Trump mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan tersebut.

39