Jakarta, Gatra.com – Heat stroke menjadi salah satu penyakit yang dikhawatirkan dapat menyerang jamaah haji di Arab Saudi, melihat saat ini sedang terjadi gelombang panas. Maka dari itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes Haji) Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka mengimbau agar para jamaah nantinya untuk terhindar dari dehidrasi.

“Heat stroke itu bisa diantisipasi dengan banyak minum karena heat stroke disebabkan oleh dehidrasi yang mengakibatkan cairan di dalam tubuh menguap sampai darah kering. Jadi, satu-satunya pencegahan melalui seringnya minum,” katanya di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (2/7).

Eka melanjutkan, heat stroke ini biasanya terjadi secara mendadak dengan gejala kram di seluruh tubuh. Sebab, darah tidak mengalir dengan semestinya dan tidak memompa sampai ke kepala. Penyakit ini disebut juga menyebabkan gagal ginjal, jantung, otak dan organ lainnya (total organ failure).

Berdasarkan informasi yang didapatkan, Eka mengungkapkan bahwa suhu panas di Arab Saudi sudah mencapai 46 derajat. “Bisa bertambah semakin tinggi. Dulu pernah suhunya sampai dengan 50 derajat. Jadi para jamaah harus sudah melakukan pencegahan dengan membawa alat pelindung diri (APD),” ujarnya.

Dalam persiapan pemberangkatan jamaah haji, Puskes Haji sudah mempersiapkan dan melakukan pelatihan terhadap petugas kesehatan di setiap kloter. Eka mengungkapkan, tim promotif preventif ada yang ditugaskan di Arab serta embarkasi. Sehingga, ketika jamaah haji masuk ke asrama pun sudah mendapatkan informasi terkait pencegahan potensi penyakit dan apa yang harus dipersiapkan.