Home Politik Scale Up Ingatkan Gubernur Riau Soal Riau HIjau

Scale Up Ingatkan Gubernur Riau Soal Riau HIjau

Pekanbaru, Gatra.com - Laju kerusakan hutan yang terbilang tinggi di Riau membutuhkan upaya penyelamatan berkesinambungan dari pemerintah setempat.

Sebagai gambaran, kerusakan kawasan hutan di Provinsi Riau meningkat secara signifikan sejak beberapa tahun belakangan. Jika pada tahun 2013 kerusakan hutan di Riau seluas 1.536.633,99 hektar, maka di tahun 2017 luas kerusakan hutan itu membengkak menjadi 4.804.120,30 hektar.

Saat berbincang dengan Gatra.com aktivis lingkungan hidup Rawa El Hamdi menilai, program Riau Hijau yang disodorkan Gubernur Riau Syamsuar dipastikan dilatari oleh luasnya kerusakan hutan di Riau.

"Tentu ada kaitanya dengan itu. Namun kita berharap program Riau Hijau ini jangan hanya bermain pada tataran ide," katanya Selasa (9/7).

Adapun kerusakan hutan di Riau bukan hanya menyebabkan rusaknya lingkungan yang kemudian memicu bencana banjir. Lebih dari itu menciutnya lahan hutan di Riau, turut berdampak negatif terhadap komoditi kelapa sawit yang menjadi andalan provinsi ini.

Rawa menambahkan, meskipun Gurbenur Riau Syamsuar memiliki rekam jejak yang bagus dalam melaksanakan program Siak Hijau, hal tersebut belum tentu terjadi pada program Riau Hijau. Kata Direktur Scale Up ini, luasnya areal bakal menimbulkan persoalan dalam pelaksanaan Riau Hijau.

"Kalau di Siak mungkin beliau masih bisa mengatur sejumlah zonasi, itu kan hanya satu wilayah. Untuk Provinsi Riau tentu akan beda, bukan hanya Siak, ada zonasi - zonasi kawasan yang nantinya memerlukan pendekatan tertentu," ujar lelaki yang berlatar belakang antropolog ini.

Selain kerusakan hutan, rumitnya persoalan lingkungan hidup di Riau juga ditandai terjadinya konflik lahan. Berdasarkan data Scale Up sejak 2016-2018, ada 185 konflik lahan yang terjadi di Riau dengan luas lahan sengketa mencapai 283.277 hektar.

 

558