Bandung, Gatra.com- Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat menargetkan produksi gabah giling sebanyak 13 juta ton pada tahun 2019 ini. Peluang merealisasikan hal tersebut dinilai sangat terbuka.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar, Hendy Jatnika mengatakan, hingga Juli 2019 ini hasil produksi gabah giling di Jabar mencapai 6,7 juta ton.
"Kalau konversi berasnya sekitar 4 juta ton ya. Mudah-mudahan masih banyak juga di tingkat petani kalau saya lihat di penggilingan-penggilingan padi masih menumpuk gabah-gabah yang belum diproses," ujar Hendy usai kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate, Bandung, Selasa (9/7).
Baca juga: Harga Gabah Turun, Bulog Terus Lakukan Penyerapan Gabah Petani
Pada musim kemarau ini, dia katakan, ada sekitar 5.00.000 hektare tanah yang berpotensi menghasilkan gabah giling. Sehingga, akan memenuhi target sebanyak 13 juta ton tersebut.
"Sekarang kan tinggal sisanya, mulai dari panen sekarang (Juli) sampai Desember bisa mencukupi 6 juta ton lagi," katanya.
Menurut dia, hasil panen padi justru akan lebih baik pada musim kemarau disandingkan pada musim hujan. Mengingat, secara fisiologi akan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Baca juga: Pertahankan Surplus, Petani Purbalingga Diminta Tanam Padi Varietas Unggul
Hal itu berbanding terbalik dengan musim hujan, di mana kualtas padi pun cenderung menurun. Oleh sebab itu, dia optimis produksi padi di Jabar pada musim kemarau ini pun akan melimpah dan mencapai target.
"Kalau kemarau, kemudian proses panennya Agustus dan September itu akan kering dan akan bagus," katanya.
