Kabul, Gatra.com - Skandal pelecehan seksual yang dilakukan seorang menteri senior mengguncang Afganistan.

Dikutip BBC, seorang perempuan yang enggan diungkap namanya beberapa kali mengalami pelecehan seksual dari mantan bosnya, seorang menteri senior dalam pemerintahan. 

"Dia secara langsung mengajak saya melakukan aktivitas seksual. Dia meraih tangan saya dan membawa saya ke sebuah ruangan. Dia mendorongku dan berkata ini hanya perlu beberapa menit, jangan khawatir, ikut denganku," lirih perempuan tersebut, Kamis (11/7). 

Kejadian tersebut membuat wanita ini marah dan kesal sehingga mengundurkan diri dari pekerjaan. Ia juga mengaku sudah tidak lagi percaya kepada pemerintah. 

Afghanistan telah menempati ranking sebagai salah satu negara terburuk di dunia dalam peran mengupayakan kesejahteraan wanita. Laporan PBB yang dirilis tahun 2018 merinci para korban kejahatan seksual dan kekerasan yang ditekan untuk menarik pengaduan mereka di jalur hukum, yang lebih memprihantinkan, banyak dari mereka yang disalahkan atas pelecehan seksual dan kekerasan yang mereka alami.

Juru bicara dari seorang Jaksa Agung, Jamshid Rasooli mengatakan konstitusi di Afganistan telah memberikan hak kepada Jaksa Agung untuk bersikap independen.

"Kami telah meminta aktivis, ulama Muslim dan organisasi hak asasi manusia untuk menyelidiki kasus ini sekaligus meyakinkan orang-orang bahwa kami tidak memihak," katanya.

"Kami akan melindungi identitas setiap korban yang melapor, kami menjaga mereka dan memastikan keluarga mereka aman," pungkasnya.