Home Politik Desa Peduli Abrasi Perlu Digagas

Desa Peduli Abrasi Perlu Digagas

Pekanbaru, Gatra.com - Abrasi yang mendera sebagian Kabupaten Bengkalis membuat masyarakat yang mendiami sejumlah wilayah setempat menjadi terancam. Kendati begitu masyarakat juga melakukan berbagai upaya pencegahan. 

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis, Amran Aa, sikap responsif masyarakat mestinya bisa menuai simpati bahkan apresiasi dari pemerintah provinsi Riau maupun pemerintah Indonesia. 

"Baiknya juga ada program Desa Peduli Abrasi. Kan ada Desa Peduli Api, bahkan Desa Peduli Gambut. Bagusnya soal abrasi itu juga ada," katanya kepada Gatra.com, Kamis (11/7). 

Di Riau, Kabupaten Bengkalis merupakan area yang paling terdampak oleh gelombang abrasi. Secara umum, abrasi di wilayah ini mendera dua pulau utama, yaitu Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat. Persoalan abrasi sendiri sudah menjadi isu nasional. Hal itu ditandai dengan adanya perhatian dari Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan terhadap abrasi di Riau. 

Kendati demikian, Amran menilai persoalan abrasi juga harus mendapat respon dari daerah. Dia menyayangkan selama beberapa tahun perhatian pemerintah daerah terhadap abrasi di kawasan Pesisir kurang begitu terasa. 

"Berbeda dengan kebakaran hutan atau persoalan lahan gambut yang terlihat adanya perhatian  pemerintah," kesahnya.

Amran juga menyesalkan upaya proteksi lahan gambut di Riau.  Menurutnya proteksi lahan gambut hanya bertujuan mencegah terjadinya kebakaran di lahan tersebut. 

"Tapi tidak melihat apa dampak abrasi terhadap lahan gambut di Pesisir. Padahal abrasi itu juga merusak lahan gambut, karena tanahnya hanyut dibawa ombak. Jadi Desa Peduli Abrasi itu mestinya juga digalakkan," pintanya. 

Sebelumnya peneliti dari Universitas Yamaguchi, Jepang, Profesor Koichi Yamamoto, mengatakan Pulau Bengkalis terancam tenggelam oleh abrasi. Sebab, tingkat abrasi di Bengkalis sudah cukup parah, mencapai 40 meter pertahun. 
 

132