Brasilia, Gatra.com - Presiden Brazil, Jair Bolsonaro mengatakan pada Kamis (11/7) bahwa dia telah menawarkan putranya, Eduardo agar menjadi duta besar untuk Amerika Serikat. Hal itu menegaskan peran keluarganya yang berpengaruh dalam diplomasi dan politik dalam negeri negara tersebut.
Eduardo Bolsonaro pada saat ini menjadi anggota kongres federal di Brazil. Dia mengatakan bahwa ia akan menerima peran itu jika memang dicalonkan. Sebelumnya, Jair mengatakan bahwa semua akan bergantung padan penerimaan putranya.
"Jika itu adalah misi yang diberikan oleh presiden, saya akan menerimanya. Saya siap untuk mengundurkan diri dari Kongres jika presiden menunjuk saya," kata Eduardo Bolsonaro, dikutip dari Reuters, Jumat (12/7).
Baca Juga: Dubes Baru Saudi di Washington Mengemban Tugas yang Berat
Eduardo menyatakan, penunjukannya sebagai Dubes di AS ini masih dibicarakan oleh ayahnya dan Menteri Luar Negeri, Ernesto Araujo. Penunjukan perlu disetujui oleh Komite Senat Hubungan Luar Negeri.
Duta Besar Brazil untuk Washington sebelumnya pensiun pada April lalu. Presiden Jair pernah mengungkapkan, kampanyenya tahun lalu diilhami oleh Presiden AS Donald Trump. Hal itu yang membuatnya mencoba menjalin persahabatan yang kuat dengan AS dengan mengirim anggota keluarganya sebagai perwakilan di Negeri Paman Sam tersebut.
Putra tertua Bolsonaro, Flavio, membuat agenda sosial konservatifnya sebagai senator. Carlos Bolsonaro, putra lain presiden Jair, juga menjadi anggota dewan Kota Rio de Janeiro. Carlos pernah mengambil peran sebagai penanggung jawab media sosial ayahnya, yang mana memicu kontroversi karena menyerang anggota Kabinet Brazil beberapa waktu silam.
Baca Juga: Hubungan Antarmasyarakat Jadi Kunci Kemitraan Indonesia-AS
Setelah ayahnya terpilih menjadi Presiden pada Oktober tahun lalu, Eduardo Bolsonaro merupakan salah satu orang yang pertama diutus ke Washington. Dimana ia disambut oleh menantu dan penasihat Trump, Jared Kushner.
Selama kunjungan pemimpin Brazil ke Gedung Putih pada Maret lalu, Trump memberikan banyak pujian pada Eduardo Bolsonaro. Sementara itu Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Brazil untuk AS tidak tampak dalam pertemuan tersebut.
