Home Kesehatan Nasib Nenek Datem setelah Hilang 10 Hari di Hutan

Nasib Nenek Datem setelah Hilang 10 Hari di Hutan

Banyumas, Gatra.com – Selasa (2/7) nenek Datem pergi dari rumahnya di Desa Gunungwetan, Jatilawang, Banyumas. Saat itu, keluarga mengira sang nenek akan menginap di salah satu rumah saudara, seperti kebiasaannya.

Akan tetapi, hingga Rabu sore, nenek Datem tak kunjung pulang. Pun, tak ada sanak famili yang kedatangan nenek Datem. Keluarga mulai panik dan mencarinya hingga ke desa-desa tetangga.

Titik terang muncul ketika seorang warga menginformasikan bahwa ia melihat nenek Datem di area objek wisata Tumpang Wadas, Gunungwetan. Rabu malam, pencarian pun langsung dilakukan. Tetapi hingga Kamis dini hari, nenek Datem tetap raib.

Pencarian besar-besaran kemudian dilanjutkan pada Kamis pagi (4/7) dan hari-hari setelahnya. Berbagai elemen masyarakat dan instansi terlibat dalam pencarian ini, mulai kepolisian, TNI hingga relawan kebencanaan.

Angin sejuk sempat berembus dari kawasan objek wisata Tumpang Wadas, sepekan setelah nenek Datem hilang. Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Heriana Ady Chandra, mengatakan, pada Selasa (10/7), tiga pencari burung menemukan sosok jenazah di lereng utara objek wisata Wadas Tumpang.

Tentu saja,  hampir semua orang yang mendapat kabar itu menduga bahwa yang ditemukan adalah jenazah Nenek Datem. Jenazah itu ditemukan oleh Narso (37), Darsono (35), dan Watim (32) yang tengah berburu burung di kawasan hutan. Ketiga orang itu adalah warga Rt 01/2 Gunungwetan.

“Ditemukan di parit,” kata Chandra.

Mereka bertiga bergegas turun ke pemukiman untuk melaporkan kejadian tersebut ke Kadus II Gunungwetan. Perangkat desa meneruskan laporan ini ke Polsek Jatilawang. Tak berapa lama, Petugas Polsek Jatilawang dan Koramil Jatilawang

mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tim INAFIS dan Puskesmas Jatilawang memeriksa kondisi jenazah.

Melihat kondisi jenazah tersebut, diperkirakan telah meninggal satu minggu lebih. Jenazah nyaris tak dapat dikenali. Namun bisa dipastikan jenazah tersebut adalah seorang pria.

Tentu saja ini mengejutkan. Karena, jenazah yang ditemukan oleh ketiga pencari burung itu bukan Nenek Datem. Berdasar identifikasi dan kesaksian, jenazah tersebut adalah Nasib (52), warga RT 01/3 Jatilawang.

Anehnya lagi, Nasib diketahui pergi dari rumah pada Selasa, 2 Juli 2019, atau sama dengan hari hilangnya nenek Datem. Diketahui, Nenek Datem juga pergi dari rumahnya pada Selasa sore.

“Menurut penuturan keluarga tanggal 2 Juli pamitan ke warung. (harinya) Sama dengan Nini Datem,” ucap Chandra.

Pencarian nenek Datem pun kembali dilakukan dan meluas hingga hutan-hutan wilalah Perhutani dan perkebunan warga. Akhirnya, pada Jumat nenek Datem ditemukan di hutan pinus Desa Pangadegan Kecamatan Wangon, Banyumas. Sayangnya, ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

“Bahwa pada hari ini Jum'at, 12 Juli 2019 pukul 13.00 WIB telah dilakukan evakuasi jenazah nenek Datem (65 th) warga Desa Gunungwetan, Kecamatan Jatilawang yang dilaporkan hilang sejak tanggal 2 Juli 2019,” kata Chandra.

Chandra menjelaskan, jenazah nenek Datem ditemukan oleh tiga penyadap pinus, yakni Mukadim (64 th) warga Pengadegan, Sutalim (57 th) dan Arsan (55 th) warga Gunungwetan.

Menurut chandra, ketiga orang tersebut sedang menyadap di hutan pinus masuk Desa Pengadegan Kecamatan Wangon, sebelah timur Depo Batu Belah Pengadegan. Sekitar pukul 10.00 WIB Mukadim hendak mencari bambu untuk menggotong getah pinus yang telah disadap.

“Kemudian Ia mencium bau busuk dari arah parit yang kering. Lalu Mukadim mencari sumber bau, dan ditemukan sesosok mayat dalam posisi telungkup di bebatuan parit tersebut,” jelasnya.

Mukadim lantas berteriak memanggil Sutalim dan Arsan untuk memastikan jenazah. Ketiganya melaporkan kejadian tersebut ke Perangkat Desa Gunungwetan. Perangkat Desa meneruskan laporan tersebut ke Polsek Jatilawang.

“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda penganiayaan. Nenek Datem meninggal wajar karena hilang tidak diketahui sejak 10 Hari. Selanjutnya jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan,” ucap Chandra.

1289