Home Milenial NTB Bangun 80 Titik Jalur Evakuasi Bencana

NTB Bangun 80 Titik Jalur Evakuasi Bencana

Mataram, Gatra.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) memasang 80 titik rambu jalur evakuasi tsunami, bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB.

“Rambu-rambu dimaksud, kita sudah pasang dipasang di sepanjang pesisir pantai di wilayah Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, kawasan Tiga Gili Kabupaten Lombok Utara (KLU), Lombok Tengah, Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dompu, Kabupaten Bima, dan di Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur,” kata Kepala BPBD NTB H Ahsanul Khalik di Mataram, Jumat (12/7).

Menurutnya, titik pemasangan rambu Gili berada di Pelabuhan Bangsal. Sementara di wilayah lainnya, terfokus di dataran tinggi. 

Ia menjelaskan, adanya rambu jalur evakuasi guna memudahkan masyarakat untuk mengungsi. Selain itu, menentukan di mana titik kumpul saat terjadi bencana.

Pemda NTB telah membentuk 36 desa tangguh bencana di NTB, yakni dua kelurahan di pesisir Kota Mataram, Kelurahan Jempongbaru di Kecamatan Sekarbela dan Kelurahan Ampenan Selatan di Kecamatan Ampenan.

Spesifikasi lokasi penempatan rambu terletak di Desa Pemenang Barat, Gili Indah, Desa Pemenang dan Desa Bentek di Kecamatan Gangga. Di Kabupaten Lombok Barat berada di desa pesisir tangguh bencana seperti di Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar; Desa Lembar Selatan, Labuan Terang; Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari; serta Desa Lembuak dan Badrain di Kecamatan Narmada.

"NTB lebih komprehensif mempraktekkan manajemen resiko bencana, mulai dari pencegahan bencana dan juga mitigasi bencana. Dari 14 jenis bencana yang ada, di NTB ada potensi 11 jenis bencana yang bisa saja terjadi," tegasnya.

Selain itu, kata Ahsanul Khalik, BPBD NTB dan BMKG telah memasang sirene jika nanti terjadi tsunami. Dalam waktu dekat, BMKG juga akan menyerahkan alat EWS (Early Warning System) yang sudah dipasang di beberapa lokasi. Hal ini guna mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak saat terjadi bencana alam. 

Ia berujar, ke depannya, seluruh perencanaan pembangunan di NTB harus mempergunakan pendekatan perencanaan berbasis kebencanaan. Mulai dari struktur dan pemetaan bangunan yang ramah bencana, pemetaan struktur tanah dan hal-hal lain yang terkait langsung dengan kesiapsiagaan bencana. 

479