Home Politik Fungsi Gedung Sarekat Islam pada Masa Pergerakan

Fungsi Gedung Sarekat Islam pada Masa Pergerakan

Semarang, Gatra.com – Mahasiswa Rombongan Belajar (Rombel) Pendidikan Sejarah 6B, Universitas Negeri Semarang (Unnes), mengadakan seminar konservasi kesejarahan di gedung Dekanat Fakultas Ilmu Pendidikan lantai III, Unnes, Sabtu (13/7).

Seminar yang mengangkat tema “Gedung Sarekat Islam (SI): Menelisik Jejak Sejarah Sarekat Islam di Semarang Tahun 1913-1927 dibuka dosen sejarah Unnes, Dr. Hj. Ufi Saraswati, pada pukul 08.46 WIB.

Pemateri seminar adalah anggota tim Ahli Cagar Budaya Jawa Tengah yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip), Dr. Eko Punto Hendro, M. A. Dan Khoirul Azzam mahasiswa yang mewakili Rombel Pendidikan Sejarah 6B.

Khoirul Azzam mengawali diskusi dengan mengemukakan fungsi Gedung SI yang berada di Kampung Gendong Utara, kota Semarang pada masa pergerakan. “Dulunya, Gedung SI berfungsi sebagai tempat rapat SI dan sejumlah organisasi lain seperti Boedi Oetomo dan PKI,” katanya.

 Eko Punto Hendro  mengemukakan potensi warisan budaya dari bangunan-bangunan di Semarang. Menurutnya, Gedung SI menjadi cagar budaya  bukan karena arsitekturnya bangunan lain, contohnya Lawang Sewu. "Gedung SI menjadi cagar budaya  karena perannya dalam sejarah,” katanya.

Sehubungan dengan peran Gedung SI dalam sejarah pergerakan, Ufi Saraswati  mengusulkan  gedung tersebut menjadi objek wisata kesejarahan pada masa mendatang. “Mengenai Gedung Sarekat Islam sendiri, Pemkot (Pemerintah Kota) Semarang memanfaatkan itu sebagai objek wisata,”

Sebelum penutupan, peserta berkesempatan melakukan tanya-jawab dengan para pemateri. Ada lima peserta yang tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mereka adalah Aghitsni (mahasiswa Ilmu Sejarah Unnes), Tri Wahyuningsih (mahasiswi Sastra Jawa Unnes), Aji (mahasiswa Ilmu Sejarah Unnes), Ilham (mahasiswa Undip), dan Faiz (mahasiswa Undip). Kelima peserta bertanya seputar sejarah, fungsi, dan pemanfaatan Gedung SI sebagai cagar budaya.

Seusai tanya-jawab, Dwi Handayani (23) sebagai moderator menutup diskusi tersebut.

Ardhiatama Purnama Aji (MBG-Smg)

 

617