Batanghari, Gatra.com - Inspektorat Batanghari berhasil menemukan indikasi penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selama 2018.

Indikasi penyimpangan muncul berdasarkan hasil pemeriksaan tim audit Inspektorat Batanghari terhadap administrasi hasil keuangan negara.

"Ternyata tidak hanya dana desa yang terbukti adanya temuan, namun indikasi penyimpangan ini juga banyak ditemukan dari pengelolaan dana BOS, mulai tingkat SD maupun tingkat SMP," kata Inspektur Batanghari, Mukhlis dikonfirmasi Sabtu (13/7).

Mukhlis bilang bahwa dari hasil pemeriksaan hasil pengelolaan dana BOS tahun anggaran 2018, terdapat indikasi penyimpangan yang bersumber dari pembayaran pajak dengan jumlah total temuan mencapai sekitar Rp200 juta lebih.

"Bahkan dari jumlah total tersebut terdapat beberapa sekolah dasar yang terjadi penyimpangan hingga mencapai Rp75 juta," ujarnya.

Dia menuturkan terdapat beberapa sekolah di dua kecamatan yang masuk dalam catatan terburuk atau paling tinggi terjadinya temuan dalam pengelolaan dana BOS.

"Diantaranya yakni berada di Kecamatan Bajubang dan Maro Sebo Ulu," katanya.

Namun demikian salah satu faktor yang menyebabkan masih terjadinya temuan, kata dia, karena kurangnya bimbingan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari dalam pengelolaan dana yang bersumber dari APBN.