Home Gaya Hidup Batu Persidangan Siallagan: Benarkah Cerita Kanibalisme?

Batu Persidangan Siallagan: Benarkah Cerita Kanibalisme?

Samosir, Gatra.com - Situs batu persidangan yang berada di Huta (Kampung) Siallagan, Ambarita, Kecamatan Simanindo, Samosir, Sumatera Utara (Sumut), selama ini dipromosikan sebagai tempat mengeksekusi orang-orang yang melanggar aturan. 

Tidak tanggung-tanggung, konon kepala orang itu dipenggal dan darahnya diminum. Proses eksekusi itu juga digambarkan sangat sadis, dimana orang tersebut diletakkan di atas sebuah meja batu, kemudian dipenggal kepalanya.

Baca Juga: Belajar Kekuatan Cinta di Pantai Batu Hoda

Salah seorang warga Medan, Ardi yang ditemui Gatra.com Jumat sore (12/7) sedang berkunjung ke batu persidangan mengakui cerita yang berkembang itu. "Yang kudengar juga gitu. Dari brosur maupun kusearch di internet juga begitu. Katanya dipenggal kepalanya dan ada bagian tubuhnya yang dimakan," kata Ardi. 

Sejumlah budayawan Batak pun menyesalkan cerita itu. Salah satunya Thompson Hs. "Itu hanya provokasi untuk sebuah sensasi pariwisata. Yang melakukan provokasi itu nyatanya tidak mau disebut keturunan kanibal," ujarnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pendekatan Budaya Solusi Kerusakan Danau Toba

Dia menambahkan, kalau ada kasus kanibal, misalnya terjadi di Desa Siallagan, itu sangat kasuistik. Cenderung berkaitan dengan praktik ilmu hitam. Jadi tidak bisa digeneralisir. Apalagi dianggap sebagai sebuah kebiasaan aturan hukum.

Sebelumnya, dalam sebuah tayangan di televisi swasta belum lama ini, narasumber yang sekaligus menjadi host acara itu mengatakan, bahwa Raja Siallagan adalah seorang kanibal. Tayangan itu pun sempat diprotes budayawan Batak yang juga tokoh Parmalim Hutatinggi, Monang Naipospos.

Baca Juga: Festival Literasi Nusantara Danau Toba Digelar di Samosir

"Saya tidak yakin Raja Siallagan kanibal. Informasi yang disampaikan pemandu wisata itu jangan sampai menyesatkan. Ini perlu mendapat perhatian dari Dinas Pariwisata Samosir," katanya.

Di Huta Siallagan sendiri masih banyak terdapat benda bersejarah yang sarat akan nilai-nilai budaya Batak. Selain batu persidangan, sejumlah rumah adat Batak Toba juga masih tampak awet dan berdiri kokoh di huta ini.

Baca Juga:  Festival Literasi Nusantara Danau Toba Digelar di Samosir

Perkampungan yang dikelilingi tembok batu ini merupakan salah satu destinasi unggulan wisata yang ada di Samosir. Untuk menuju Huta Siallagan pengunjung bisa melalui Tutkuk, kurang lebih 25 menit perjalanan dengan sepeda motor dari Simpang Tuktuk.

1503