Home Politik JI Disebut Lakukan Pendekatan ke Partai Politik

JI Disebut Lakukan Pendekatan ke Partai Politik

Jakarta, Gatra.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah melakukan pendekatan ke partai politik. Meski tak membeberkan lebih spesifik partai politiknya, Dedi menyebut hal itu menjadi strategi baru yang dijalankan oleh JI.

Bahayanya, tak hanya partai politik yang jadi sasaran kelompok yang kini dipimpin PW ini. Dedi menjelaskan, JI sudah merambah ke lapisan masyarakat kelas manapun.

 

"Bukan hanya parpol, dia (JI) sudah menggunakan pendekatan-pendekatan kepada semua lapisan masyarakat, baik mulai lapisan masyarakat kelas bawah, kemudian para intelektual, dan sebagainya," kata Dedi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7).

Pendekatan terhadap partai politik atau lapisan masyarakat atas tak sulit dilakukan oleh pimpinan JI. Sebab, Dedi mengatakan, pimpinan JI memiliki kecerdasan yang cukup tinggi.

 

"Saya sampaikan bahwa pimpinan JI itu seorang yang memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi. Dia seorang insinyur, lulusan dari Universitas ternama di Jawa. Artinya konsep berpikirnya sudah komprehensif, dia enggak mau lagi konsep berpikirnya kembali pada konsep berpikir yang konvensional, melakukan serangan-serangan sporadis," terang Dedi.

 

Desi melanjutkan, PW dan jajarannya lebih memilih penguatan organisasi terlebih dahulu untuk melakukan khilafah.

 

"Kalau itu sudah kuat base ekonominya, organisasinya sudah kuat, diisi orang-orang dari hasil rekrutmennya dia itu yang mungkin bagus, maka dia akan melakukan khilafah," ungkap Dedi.

 

Secara umum, pola strategi baru JI disebut Dedi berbeda dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dedi bahkan mengatakan, JI lebih berpengalaman dibandingkan JAD.

 

 

"Kalau pola-polanya JAD itu kan dia melakukan serangan-serangan aksi terorisme sifatnya sporadis, baik itu suicide bomber maupun aksi serangan bom yg sifatnya terstruktur maupun serangan-serangan lainnya. Kalau JI sekarang dia kan jauh lebih berpengalaman dibanding JAD. JAD baru tahun berapa (berdiri), tahun 2015 ke sini," ungkap Dedi. 

 

356