Palangkaraya, Gatra.com - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran mengungkapkan pihaknya siap apabila daerahnya dijadikan ibu kota negara. Menurutnya Kalimantan Tengah sangat pantas menjadi ibu kota.

"Tidak mengurangi rasa hormat saya. Kalau bukan ke Kalteng akan ada masalah baru. Yang pantas hanya kalteng," ujarnya dalam dalam acara peluncutan BUN500, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (18/5).

Sugianto mengungkapkan bahwa lahan yang tersedia di daerahnya masih luas, penduduknya sedikit, dan masyarakat lokal dayak relatif terbuka. "Di mana bumi di pijak, di situ bumi dijunjung," ujarnya.

Kemudian, ia bercerita bahwa secara historis Presiden RI Soekarno telah menetapkan Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai calon ibu kota.

"Pada 17 Juli 1957, dipancangkanlah bundaran dan tiang mengarah ke Istana Negara dan Bundaran HI. Bundaran besar (Palangkaraya) ini lebih dulu (dibangun) daripada Bundaran HI," ujarnya.

Terkait ibu kota sangat penting masalah pangan. "Tepat sekali (Menteri Pertanian) datang ke Kalimantan Tengah, sehingga secara langsung atau tidak langsung jadi motivator kita buat perencanaaan pasti dapat dukungan," ungkapnya.

Sugianto menjelaskan pihaknya membagi wilayahmya menjadi 3 zona pengembangan pertanian. Zona barat berfokus pada minyak kelapa sawit (CPO) dan peternakan sapi. Zona tengah penghasil beras dan hortikultura. Zona timur untuk produksi jagung, kopi, dan kakao.

Selain itu, pihaknya juga merencanakan perkebunan buah di zona tengah serta peternakan sapi dan kerbau di zona timur. "Kesehatan dan pendidikan pasti dampaknya dengan pemindahan terurus," tuturnya.

Kemudian, ia mengaku wilayahnya kaya akan sumber air tawar karena dialiri oleh 11 sungai besar, sehingga ketersediaan air terjamin.

"Apabila ditetapkan jadi ibu kota 2029, harapannya jangan jualan lahan di sekitar ibu kota. Nanti harga tanahnya tidak miliaran lagi, bisa jadi triliunan," ungkapnya.