Home Gaya Hidup Seniman Urban Harus Berhadapan dengan Revolusi 4.0

Seniman Urban Harus Berhadapan dengan Revolusi 4.0

Jakarta, Gatra.com - Pada acara Dies Natalis di Institut Kesenian Jakarta (18/7), Martin Suryajaya, seorang akademisi mengatakan, seniman urban harus mencari jalan keluar dari tantangan Revolusi Industri 4.0.

"Setidaknya terdapat tiga kecenderungan besar yang menandai Revolusi Industri 4.0: dominasi ekonomi platform, ketersambungan himpunan data, dan tendensi algoritma universal," kata Martin.

Lebih jauh lagi, kata Martin, akibat kecenderungan-kecenderungan tersebut, maka energi Revolusi 4.0 akan menghantam kota-kota. Revolusi 4.0 adalah fenomena urban.

Akibat gempuran industri dan teknologi, seniman urban bakal merasakan mimpi buruk. "Di masa depan, persoalan kita bakal lebih rumit," ujar Martin.

Dia mencontohkan, dengan adanya platform digital seperti YouTube, Spotify, ataupun Instagram, orang tidak akan lagi membutuhkan seniman, kurator seni, maupun kritikus seni.

YouTube, kata Martin, bukan berisi seniman, melainkan hanya content creator, yang merupakan pihak ketiga di platform tersebut.

"Seandainya pun H.B. Jassin bangkit kembali di zaman digital ini, para penyair kita akan lebih takut pada omongan netizen daripada omongan sang Kritikus."

Pada aplikasi mendengar musik seperti Spotify, misalnya, seperti kata Martin, kita hanya perlu melihat fitur Discover Weekly di aplikasi tersebut, tanpa perlu repot-repot membaca ulasan panjang dari kritikus musik.

Sementara, menurut Suzen HR. Tobing, dosen Fakultas Film & Televisi (FFTV) di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), "dengan adanya teknologi maju, Revolusi 4.0, dan sebagainya, mau tidak mau, kita harus bisa berbenah diri dan mengikuti kebutuhan industri dan zaman saat ini."

"Karena kebutuhan itu, makanya pendidikan seni di sini sudah seharusnya berbasis pada konteks urban. Kita sudah ke arah sana," kata Suzen lebih lanjut.

"Saya pikir dunia musik lebih cair. Setiap ada perubahan zaman, musik pun selalu ada di situ," kata Sekretaris Jurusan Musik IKJ, Joko Widodo.

"Kita harus bisa mengimbangi Revolusi 4.0. Bagaimana cara agar bisa membuat rumusan yang baru di dunia musik," katanya kepada Gatra com.

397