Jakarta, Gatra.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswesan mengaku, biaya penyelenggaraan ajang balap internasional Formula E ditanggung oleh tuan rumah. Namun, ia tak khawatir jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merugi.
“Jadi gini, itu semua ada skemanya. Skema pemasukan sepeti apa, pengeluarannya juga. Tidak mungkin dalam sebuah kegiatan hanya ada pemasukan tapi tidak ada pengeluaran betul kan,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/7).
Menurut Anies, untuk biaya kontruksi, pihaknya mengandalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Namun ia belum dapat memastikan berapa total anggaran yang dibutuhkan.
“Nanti ya, kira-kira Agustus (diumumkan) karena pembicaraan kita jalan terus dengan pihak penyelenggara. Di pihak kita juga tim dari BUMD yang berkomunikasi terus,” ujarnya.
Sambil menunjukan sebuah dokumen, Anies meyakinkan awak media bahwa pihaknya telah mempelajari kajian terkait untung ruginya dari acara balap itu.
“Ini sudah ada studinya [sambil menunjukan dokumen] Tapi tidak untuk diumumkan dulu. Jadi saya bukan tidak mau umumkan, tapi terkait dengan pihak penyelenggara, jadi sudah ada economic assesmentnya sudah ada, ya,” ucapnya.
