Home Kesehatan Puluhan Ribu Jiwa di Cilacap Hidup di Kawasan Rawan Tsunami

Puluhan Ribu Jiwa di Cilacap Hidup di Kawasan Rawan Tsunami

Cilacap, Gatra.com – Dengan rentang garis pantai sepanjang 71 kilometer, sebanyak 59 desa di 11 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah rawan tsunami. Desa-desa itu tersebar mulai dari sisi Nusakambangan hingga timur di Adipala.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan lantaran berada di kawasan rawan tsunami, BPBD Cilacap membentuk desa tangguh bencana (destana) untuk memberi pengatahuan kebencanaan, sekaligus mitigasi dan tanggap darurat bencana.

“Sudah kita bentuk destana. Harapannya agar masyarakat tahu bahaya gempa dan tsunami,” katanya, saat dihubungi, Senin (22/7).

Komara menjelaskan, sebagian masyarakat sudah paham bahwa wilayahnya rawan terdampak gempa dan tsunami. Pasalnya, tempat tinggal mereka dekat dengan garis pantai.“Sebagian besar sudah paham bahwa gempa tidak bisa diprediksi kapan waktunya,” ujarnya.

Sementara, Kepala Seksi Pencegahan Bencana BPBD Cilacap, Firman Baryadi, mengatakan, pemerintah telah memasang 35 early warning system (EWS) Tsunami atau sistem alat peringatan dini di sepanjang pesisir. Beberapa peralatan dipasang di kawasan permukiman, seperti musala.

Tujuannya agar masyarakat di kawasan terdekat garis pantai bisa cepat mendapat peringatan dini jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami. Dengan begitu, masyarakat bisa mengungsi ke tempat lebih aman.

“Ada sembilan yang rusak, tapi kita perbaiki. Bisa oleh teknisi lokal,” kata Firman.

Dia mengungkapkan, tiap bulan sirine EWS Tsunami diuji coba dua kali. Yakni, pada tanggal 10 dan tanggal 25 di tiap bulannya.

“Tanggal 10 dinyalakan jam dua siang. Tanggal 25, dinyalakan jam delapan malam,” ujarnya.

496