Sarolangun, Gatra.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sarolangun, Jambi akan menerapkan penggunaan kartu identitas anak (KIA) dalam waktu dekat ini. Untuk tahap awal pihaknya memasang target 1000-an anak.

"Iya, kita akan menerapkan penggunaan KIA untuk anak-anak di daerah kita, dalam waktu dekat ini akan kita mulai dengan menyasar seribuan anak terlebih dahulu. Karena ini tahap permulaan, selanjutnya akan kita tambah lagi," kata Kepala Disdukcapil Sarolangun, Arsyad ketika dikonfirmasi Gatra.com, Senin (22/7).

Ia mengatakan, program tersebut akan dijalankan pihaknya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak (KIA). Artinya akan diberlakukan di seluruh daerah bukan hanya di Sarolangun.

"Untuk anggaran pembuatan KIA sudah kita ajukan di dana APBD Perubahan akhir 2019 ini. Mudah-mudahan bisa disetujui, jadi kita bisa langsung terapkan akhir tahun ini," katanya.

Ia menyebut, untuk pembuatan KIA tersebut ada dua tipe, yakni mulai umur 0 sampai 5 tahun dan berumur 5 tahun sampai 17 tahun. Perbedaannya kata Arsyad, yakni anak berumur 0 sampai 5 tahun tidak menampilkan foto di kartu indentitas, sementara untuk anak berumur 5 sampai 17 menampilkan foto.

"Karena secara aturan, semua orang harus punya indentitas, termasuk anak yang usianya di bawah 17 tahun. Kemudian, setiap anak juga memiliki Nomor Induk Kartu (NIK). Hanya saja, untuk pembuatan KIA belum melakukan perekaman seperti pembuatan KTP elektronik," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk menyukseskan pembuatan KIA di Kabupaten Sarolangun, pihaknya berencana menggandeng Dinas Pendidikan untuk melakukan pendataan anak yang berumur 5 sampai 17 tahun.

"Tapi untuk akhir tahun 2019 ini, kita baru anggarkan untuk 100 Kartu Indentitas Anak di Kabupaten Sarolangun, sisanya tahun- tahun berikutnya hingga ribuan anak sudah memiliki KIA nantinya," kata Arsyad.