Jakarta, Gatra.com – Tim Penasihat Senior Kantor Staf Presiden RI, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan bahwa perkembangan bangsa Indonesia ke depan bergantung pada kepemimpinan yang ada pada bangsa Indonesia sendiri.

"Melayani bangsa dan tidak berpihak pada diri sendiri. Kalau masih seperti ini, kita tidak akan berkembang," katanya dalam diskusi "Menggerakkan Inovasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Berbasis Human Capital Intelligence and Wisdom" di Gedung BI Institute, Jakarta, Rabu (24/7).

Selain itu, lanjut Syahrul, demi meningkatkan perkembangan bangsa, perlu menyediakan ruang bagi pebisnis untuk berkreasi. Tidak hanya itu, Syahrul juga menyebut bahwa meningkatkan kesadaran dalam menegakkan aturan yang baik juga menjadi penting dalam hal ini.

"Apa yang kita lakukan sebagai penyelenggara yang baik, maka negara bisa memperoleh kekayaan dengan baik," ujarnya.

Syahrul menyoroti gaya kepemimpinan di Indonesia saat ini. Menurutnya, sumber daya manusia di Indonesia sebenarnya memiliki daya saing yang baik, tetapi dibutuhkan kepemimpinan yang baik untuk menjalankannya.

"Oleh karena itu, memang dibutuhkan seorang pemimpin yang baik. Jangan jadi pemimpin kalau tidak mau ambil risiko," ujarnya.

Syahrul berpesan kepada para leader di Indonesia di berbagai bidang, harus berani untuk mengambil keputusan. Ia menilai bahwa kesalahan masih lebih baik ketimbang tidak mengambil keputusan sama sekali.

"Seorang pemimpin dalam keputusannya harus berani ambil risiko, karena di balik semuanya ada risiko. Risiko tidak hanya datang dari negara dan hukum, tapi juga Tuhan," ujarnya.