Home Ekonomi IPF Sebut Penerapan Kemasan Polos Bahayakan Ekonomi Negara

IPF Sebut Penerapan Kemasan Polos Bahayakan Ekonomi Negara

Jakarta, Gatra.com - Demi menghadapi industri 4.0 dibutuhkan perubahan-perubahan yang signifikan dalam pergerakan ekonomi dan industri Indonesia. Terlebih, saat ini muncul isu akan diterapkannya pembatasan merek dan kemasan polos di beberapa negara seperti Thailand, Singapura, dan Prancis.

Business Developement Director Indonesian Packaging Federation (IPF), Ariana Susanti, mengatakan bahwa penerapan pembatasan merek dan kemasan polos di Indonesia harus ditinjau dari faktor ekonomi negara. Selain itu, Indonesia juga telah memasuki ekonomi pasar global.

Baca juga: Pemerintah Mulai Fokus Pembatasan Merek dan Kemasan Polos

"Kita itu kadang-kadang dilihat dari situ ya kita harus bisa kompetitif barangnya, dan itu branding [merek] sangat dibutuhkan," ujarnya di Jakarta International Expo, Rabu (24/7).

Oleh karena itu, lanjut Ariana, isu mengenai pembatasan merek dan kemasan polos harus diantisipasi untuk mempertahankan produk-produk Indonesia. Ia juga menyebutkan, penerapan kemasan polos akan mengakibatkan kerentanan pemalsuan produk.

"Bukan cuma penurunan penjualan saja ya, tapi mungkin akan ada tumbuhnya, terjadinya counter branding. Jadi pemalsuan produk," kata Ariana.

Baca juga: BPOM: Lebih 170 Ribu Kemasan Pangan Rusak dan Kadaluwarsa

Menurutnya, sebuah produk tanpa merek dapat diibaratkan seorang manusia yang tidak memiliki nama. Karenanya, hal ini harus segera diantisipasi agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lagi terpuruk.

"Kita perlu dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri, masyarakat itu terutama brand owner yang pasti akan dirugikan," ujarnya.

267