Bandung, Gatra.com- Mulai 1 Juli 2019 lalu, ramai-ramai maskapai penerbangan beroperasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Belum genap satu bulan, satu maskapai menghentikan sejumlah rute penerbangan dari dan menuju Bandara yang berada di Kabupaten Majalengka tersebut.

Diketahui, Citilink menjadi maskapai penerbangan pertama yang melakukan penerbangan komersil di Bandara Kertajati pada 2018 lalu. Kendati demikian, maskapai anak usaha Garuda Indonesia ini pula yang pertama menutup sejumlah rutenya mulai Jumat (26/7).

Adapun tiga rute yang ditutup yakni Kertajati-Medan, Kertajati-Denpasar, dan Kertajati-Palembang. "Rute-rute yang tutup beroperasi sementara DPS-KJT, PLM-KJT, KNO-KJT," ujar VP Corporate Secretary dan CSR Citilink Indonesia, Resty Kusandarina Resty via pesan singkat kepada wartawan, Jumat (26/7).

Baca juga: KPPU Kembali Panggil Dirut Citilink

Penghentian tiga rute tersebut, dia katakan, hanya bersifat sementara setelah pihaknya melakukan evaluasi. Mengingat tingkat keterisian penumpang (load factor) dalam penerbangan itu relatif rendah. "Saat ini sedang low season sehingga seat load factor menjadi cukup rendah di rute-rute tersebut," ungkap dia.

Sebagai maskapai berbiaya rendah (LCC) premium di Indonesia, dia sampaikan, Citilink senantiasa melakukan evaluasi terhadap rute-rute yang dibuka. Karena itu evaluasi berkala dilakukan untuk mengoptimalkan setiap rute penerbangan yang ada.

"Agar setiap rute penerbangan yang dioperasikan Citilink berlangsung dengan lebih optimal," katanya.

Baca juga: Harga Tiket Turun, Penumpang Pesawat ke Solo Masih Landai

Kendati tiga rute dihentikan, lanjut dia, saat ini Citilink masih melayani penerbangan untuk dua kota lainnya di Bandara Kertajati. Yaitu rute Kertajati-Pekanbaru dan Kertajati-Surabaya.

"PKU (Pekanbaru) - KJT serta SUB (Surabaya) - KJT masih beroperasi," jelas dia.