Home Politik Mahasiswa GMKI Medan Minta Pemerintah Tutup Perusahaan Perusak Danau Toba

Mahasiswa GMKI Medan Minta Pemerintah Tutup Perusahaan Perusak Danau Toba

Medan, Gatra.com - Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan berunjuk rasa depa kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Medan, Jumat (26/7). 

Kedatangan massa GMKI di Jalan Diponegoro, Medan, untuk meminta agar pemerintah menutup sejumlah perusahaan yang mencemari Danau Toba. Selain itu, dalam aksinya, massa GMKI juga meminta agar Presiden Jokowi meninjau Perpres No 49 Tahun 2016, karena dinilai tidak sesuai dengan tujuan pengembangan Kawasan Danau Toba.

Baca Juga: Kabupaten Simalungun Penyumbang Sampah Terbesar di KDT

"Kami minta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengusir perusahaan-perusahaan perusak Danau Toba. Kami melihat gubernur tidak berbuat apapun guna menjaga kelestarian Danau Toba," orasi pimpinan massa, Hendra Manurung.

Hendra mengatakan, Danau Toba bukanlah WC atau tempat pembuangan limbah, seperti yang terjadi sekarang ini. Massa juga menyesalkan Pemkab Simalungun yang beberapa waktu lalu membuang sampah ke Danau Toba.

Baca Juga: Kerusakan Danau Toba Parah, BLH Sumut Mengatakan Ringan

Mahasiswa datang membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka. Di antaranya meminta sejumlah perusahaan seperti Aquafarm Nusantara, Allegri di, PT Simalem Resort dan sebagainya untuk keluar dari Kawasan Danau Toba.

Massa aksi juga menggoyang pagar kantor Gubsu sehingga ada bagian yang terlepas. Aksi unjuk rasa itu pun mendapat pengawalan dari petugas kepolisian dan satuan pamong praja.

Reporter: Jones

816