Home Milenial Menengok Skybridge Rawamangun yang Tak Kalah Instagramable

Menengok Skybridge Rawamangun yang Tak Kalah Instagramable

Jakarta, Gatra.com - Skybridge atau jembatan penghubung antara Halte Pemuda Rawamangun dan Stasiun Kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Velodrome Rawamangun dinyatakan resmi dibuka dan dapat digunakan oleh publik pada Jumat (26/7) lalu.

Project Director PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan jembatan tersebut sudah siap dioperasikan dan sudah menjalani uji kelayakan. Spesifikasi jembatan yang terbuat dari baja, terang Iwan, akan meningkatkan keandalan dan membantu proses perawatan. 

"270 meter struktur full baja. Kenapa? Karena kami butuh metode kerja menggunakan modular itu biar lebih cepat, lebih bersih dan tahan lama," ujar Iwan ketika ditemui di Stasiun Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur.

Desain dari jembatan yang melintas di atas Jalan Pemuda tersebut cukup menarik perhatian. Berdasarkan pengamatan Gatra.com, jembatan tersebut memiliki corak warna putih dengan lantai dan pegangan berwarna coklat. Jembatan tersebut dikelilingi oleh kerangka berbentuk segi enam dengan desain cukup unik. Dari desain struktur mirip dengan jembatan penyebrangan orang (JPO) yang ada di Gelora Bung Karno sebelumnya dan disebut-sebut sebagai rancangan yang "instagramable".

Iwan mengatakan konsep dari jembatan tersebut tidak sengaja menyerupai pendahulunya itu. Menurutnya konsep rancangan sengaja memadukan unsur estetika untuk memperindah sekaligus menarik perhatian masyarakat pengguna jembatan.

"Ya memang. Konsep kita kebetulan paling tidak ada beautifikasinya. Menjadi fasilitas publik paling tidak secara estetika enak dilihat. Makanya kami kasih ornamen estetika seperti itu. Kalau di Sudirman bentuknya kotak, kalau kita segi enam," katanya.

Pada malam hari, Iwan mengatakan akan ada lampu hias yang menyala menghiasi sekeliling jembatan. Ornamen segi enam yang mengelilingi jembatan memiliki analogi sebagai sarang lebah yang penuh kebaikan. Harapan itu, terang Iwan, terpancar pada jembatan penghubung tersebut.

"Segi enam itu seperti sarang lebah dimana sebuah yang baik dari sana. Tempat bersarang semua kebaikan. Paling tidak begitu maksudnya," tutup Iwan.

828