Home Politik Jelang Kongres V, PDIP Siapkan Regenerasi?

Jelang Kongres V, PDIP Siapkan Regenerasi?

Jakarta, Gatra.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar kongres kelimanya di Bali pada 8-11 Agustus mendatang. Gelaran kongres tersebut akan memastikan siapa sosok yang akan mengisi posisi ketua umum di kubu partai banteng moncong putih. Sebelum hajatan akbar tersebut PDIP terlebih dulu menggelar konferensi cabang dan konferensi daerah secara serentak sejak 29 Juni lalu.

Hal menarik dalam Kongres V PDIP mendatang adalah isu regenerasi di tubuh PDIP dan bursa suksesor ketua umum parpol pengganti Megawati Soekarnoputri. Kongres V yang digelar di pulau Dewata itu akan memastikan apakah PDIP akan tetap mengusung Megawati sebagai ketua umum atau justru partai pemenang pemilu itu akan mencari suksesor.

Seperti hajatan sebelumnya, PDIP masih mengunggulkan nama Megawati Soekarnoputri untuk posisi ketua umum. Meskipun ada suara-suara kader untuk melakukan regenerasi, isu pergantian ketum selalu dapat diredam karena mayoritas kader masih menginginkan tangan kepemimpinan “Mbak Mega”.

Presiden RI kelima itu selalu banjir dukungan dari seluruh kader dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP. Namun menjelang kongres kali ini santer terdengar isu regenerasi di tubuh PDIP. Meski baru sebatas “bisik-bisik”, lingkaran kader PDIP dikabarkan turut menyuarakan rekomendasi nama pengganti Megawati. Puan Maharani dan Prananda Prabowo santer diberitakan sebagai suksesor sekaligus putera mahkota pengganti Mega.

Selain itu nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan juga disebut-sebut berpeluang masuk “radar” dalam kongres PDIP Agustus mendatang. Sumber Gatra menyebutkan keberhasilan BG dalam melakukan lobi dan upaya rekonsiliasi pertemuan Prabowo dengan Megawati dan Jokowi-- dikenal pertemuan Menteng dan MRT-- dianggap sebagai kemenangan politik dan peningkatan daya tawarnya terhadap Megawati dan PDIP.

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari membantah rumor yang menyebutkan PDIP akan menyiapkan kandidat pengganti Megawati. Ia mengatakan suara akar rumput PDIP masih kuat untuk mendukung Mega sebagai ketum partai. Meskipun ada suara kader yang menghendaki percepatan regenerasi itu menurutnya akan dibuktikan pada gelaran kongres mendatang.

“Berbagai persiapan [kongres] memang dilakukan dan tampaknya dari kecenderungan dan juga suara-suara yang di bawah masih kuat keinginan mereka atau para kader untuk tetap menjadikan Bu Mega sebagai ketua umum,” ucap Eva ketika dikonfirmasi Gatra.com.

Meski demikian ia menyebut tidak tertutup kemungkinan bagi PDIP memanfaatkan masa kongres untuk pembenahan struktur organisasi partai. Termasuk pembentukan jabatan baru, yakni ketua harian atau wakil ketua umum yang bertugas membantu kerja ketua umum. Eva menyebutkan regenerasi yang dimaksud tidak mesti mengganti posisi Megawati tetapi menyiapkan pos-pos baru yang akan membantu pekerjaan ketua umum.

“Di saat yang sama Bu Mega juga menyiapkan regenerasi. Jadi Bu Mega pelan melimpahkan beberapa tugas yang penting dengan pengganti, dan skenario yang saya dengar akan ada wakil ketua atau ketua harian yang akan menghandle baik di kepemimpinan ataupun tugas-tugas utama yang biasa dipegang oleh ketua umum,” katanya.

Dengan mekanisme itu, terang Eva, PDIP dapat memenuhi semua aspirasi kader baik yang menginginkan Megawati sebagai ketua umum maupun kader yang menginginkan regenerasi kepemimpinan baru. “Jadi prinsipnya dua aspirasi akan direspon dengan cara yang smart. Pertama, Bu Mega tetap tetapi kemudian sudah mulai ada pengalihan beberapa tugas kepada fungsi-fungsi baru yang sebelumnya tidak ada di dalam jajaran DPP.”

Eva enggan berkomentar terhadap bursa nama pengganti Megawati yang beredar di publik. Namun ia memastikan PDIP akan taat terhadap hasil keputusan kongres partai di Bali mendatang. Ia juga menolak berandai-andai soal figur pengganti Mega yang tengah disiapkan.

“Siapa yang akan menduduki kita tidak bisa menentukan dari sekarang karena kedaulatan ada di peserta dan nanti para peserta yang akan mendeklarasikan siapa sebetulnya yang dimauin para kader. Jika Bu Mega tetap diminta untuk menjadi ketum, nanti Bu Mega yang akan menyiapkan struktur yang baru dan juga siapa-siapa yang akan dipilih dimasukkan ke dalam struktur baru,” ujarnya lagi.

244