Home Ekonomi Amran: Jumlah Sapi Sudah Capai 18,2 Juta Ekor

Amran: Jumlah Sapi Sudah Capai 18,2 Juta Ekor

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan, jumlah populasi sapi terus meningkat. Saat ini totalnya mencapai sekitar 18,2 juta ekor yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.

"Ada yang menarik, kemarin populasi sapi sudah 18,2 juta [ekor]," kata? Amran usai acara pelantikan 12 pejabat eselon I dan II dan Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (29/7).

Menurut Amran, terjadi keniakan sekitar 4 juta ekor sapi dalam rentang pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK). Sedangkan sebelumnya, jumlah sapi di Tanah Air hanya sekitar 14 juta ekor.

"Dulu saya serah terima [dilantik sebagai menteri pertanian jumlahnya] hanya14 jut?, ada kenaikan 4 juta, kenaikannya nilainya Rp76-80 triliun," kata Amran.

Baca juga: Kementan Targetkan 2026 Swasembada Daging

Pencapaian ini, kata Amran beberapa waktu lalu, berkat dorongan pemerintah sejak empat setengah tahun lalu dengan menerapkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Program ini dirancang untuk menambah daya produksi sapi guna mewujudkan swasembada daging.

"Program ini meliputi pemberian inseminasi buatan (IB) dan semen khusus secara gratis setiap tahun. Alhamdulillah sudah ada hasil yang baik dengan mengembangkan sapi unggulan seperti belgian blue, brahman dan ongole," katanya.

Kementan menargetkan mampu memenuhi kebutuhan atau swasembada daging sapi konsumsi yang mencapai 33 juta ekor per tahun pada 2026 di samping menargetkan Indonesia sebagai lumbung pangan pada 2045.

Baca juga: Program Upsus Siwab Sukses Dongkrak Popupasi Sapi Potong

Untuk mencapai swasembada daging tersebut, salah satunya Kementan meminta 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi untuk mengembangkan minimal 500 ekor sapi. Jika ini terwujud, maka separuh jumlah konsumsi daging bisa dipenuhi di dalam negeri.

Kementan pun telah menghadirkan program inseminasi buatan (IB) gratis. Tidak hanya itu, indukan yang tidak produktif juga akan diganti untuk memperbaiki genetika ternak dan meningkatkan kualitas daging.