Home Teknologi Rahasia Kekuatan Komodo: Metabolisme Layaknya Mamalia

Rahasia Kekuatan Komodo: Metabolisme Layaknya Mamalia

San Fransisco, Gatra.com - Para ilmuwan telah memetakan genom kadal terbesar di dunia yaitu komodo. Mereka menemukan bahwa rahasia di balik kecepatan dan ketahanan para predator berdarah dingin ini adalah metabolisme mereka yang mirp dengan mamalia. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution.

Para peneliti mengatakan pada Senin (29/7) bahwa kadal yang menghuni beberapa pulau di Kepulauan Nusa Tenggara, Indonesia ini menunjukkan adaptasi genetik yang dapat mendukung keuletan kadal ini dalam menghabisi mangsa sebesar kerbau dengan gigitan berbisa. Panjang komodo mencapai sekitar tiga meter, memiliki gigi melengkung dan bergerigi, lidah bercabang kuning, anggota badan yang kuat, serta ekor yang panjang.

“Ini adalah predator puncak yang hidup di pulau-pulau terpencil, dan ini benar-benar raksasa. Itu sebuah hewan yang luar biasa. Reptil seperti 'taman bermain' bagi evolusi. Ada begitu banyak keragaman dalam ukuran dan bentuk, serta perilaku dan fisiologinya,” ujar salah seorang peneliti yang juga Direktur Gladstone Institute of Cardiovascular Disease,University of California, San Francisco, Benoit Bruneau kepada Reuters.

Baca Juga: Enam Ekor Komodo Sitaan Dilepasliarkan di Pulau Ontoloe

Tim peneliti mengurutkan genom menggunakan sampel darah dari dua komodo dari Kebun Binatang Atlanta, Amerika Serikat (AS) yang bernama Slasher dan Rinca. Para peneliti menemukan adaptasi genetik yang melibatkan fungsi mitokondria, pembangkit listrik sel yang sangat penting dalam mengatur fungsi otot jantung dan otot lainnya. Hal ini dapat memperkuat kapasitas aerobik kadal.

Sebagai makhluk berdarah dingin, reptil biasanya kurang memiliki kemampuan aerobik,sehingga menjadi cepat lelah setelah aktivitas fisik. Hal ini berbeda dengan komodo yang memiliki metabolisme layaknya mamalia berdarah panas.

Para peneliti juga menemukan adaptasi yang melibatkan gen pengendali sensor kimia yang terlibat dalam sistem sensorik canggih. Adaptasi inu memungkinkan komodo mendeteksi hormon, pembawa pesan kimia tubuh, dan feromon, bahan kimia yang dilepaskan terutama oleh mamalia yang berfungsi sebagai isyarat bagi anggota spesies mereka yang lain.

Baca Juga: Bakohumas NTT Bahas Rencana Revitalisasi TN Komodo

"Adaptasi ini dapat membantu komodo menemukan mangsa dari jarak jauh," tambah rekan penulis studi yang juga Direktur Institut Gladstone untuk Ilmu Data & Bioteknologi, Katherina Pollard.

Salah satu komponen racun komodo adalah senyawa anti koagulan yang mencegah darah korban membeku, segingga menyebabkan pendarahan hingga mati. Memang telah ditemukan adaptasi pada gen komodo yang terlibat dalam koagulasi, sehingga mampu kebal dari racun anti-koagulan dan melindungi mereka dari pendarahan hingga mati ketika diserang oleh spesies mereka sendiri.

 

2017