Home Kesehatan Kota Jambi Gagal Meraih Kota Sehat

Kota Jambi Gagal Meraih Kota Sehat

Jambi, Gatra.com - Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto berharap agar kabupaten kota se Provinsi Jambi mempersiapkan diri sebaik-baiknya supaya dinilai layak menjadi Kabupaten Kota Sehat (KKS).

Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Persiapan Verifikasi Lapangan Kabupaten Kota Sehat (KKS), Senin kemarin (29/7) di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. KKS adalah suatu kondisi kabupaten kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa kegiatan dalam tatanan yang terintegrasi dan disepakati bersama antara masyarakat dengan pemerintah daerah.

Penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat telah dicanangkan pada tahun 1948 silam secara bertahap atau dipahami dan dilaksanakan oleh anggota walaupun belum maksimal.

"Pertemuan ini bertujuan mempersiapkan presentasi lapangan oleh tim pusat pada 12 Agustus sampai 16 Agustus 2019. Pemerintah Provinsi Jambi memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Ketua dan Forum Kabupaten Kota Sehat terpilih menjadi nominasi pemberian penghargaan Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat tahun 2019. Semoga esensi dari kegiatan KKS ini mampu menjadi tolok ukur peningkatan derajat kesehatan masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan pada tahun 2019 dari 202 kabupaten kota yang mengajukan dokumen ke pusat ternyata hanya 165 kabupaten kota atau 81,7 persen yang lolos verifikasi lapangan. Sedangkan untuk Provinsi Jambi mengajukan 8 kabupaten kota untuk diajukan verifikasi yaitu Kota Jambi, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Batang Hari, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

"Yang tidak lolos hanya Kota Jambi karena datanya tidak lengkap menurut penilaian pusat," ujar Dianto.

Ia menjelaskan, pada saat tim pusat melakukan verifikasi lapangan untuk kabupaten dan kota sehat, syaratnya adalah harus memiliki data yang lengkap, data-data yang diperlukan oleh tim pusat yang sudah dikirimkan oleh tim kabupaten dan kota untuk dilakukan verifikasi data, hal berikutnya yang harus ada sekretariat, pejabat yang harus hadir yaitu Sekda, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kesra, para pejabat ini juga harus ada di tempat, jadi saat tim datang paling tidak mereka nanti melakukan dialog dan tanya jawab dengan para pejabat terkait apa yang sudah diperbuat sehingga mereka layak untuk mendapatkan predikat menjadi kabupaten dan kota sehat.

“Lalu nanti mereka akan meninjau ke lapangan apakah itu ke puskesmas ke wilayah, desanya atau kampungnya akan melihat tempat pembuangan akhir sampah, apakah kabupaten kota itu atau wilayah perkotaan sudah punya, yang layak untuk dikategorikan sebagai kota sehat untuk di tahun 2019,” kata Dianto.

Ia menyampaikan, laporan secara administratif tengah diperiksa dan dinilai oleh tim Verifikasi KKS Tingkat Provinsi dan Pusat Tahun 2019, meskipun hasilnya masih ada yang perlu dilengkapi. Setelah verifikasi administrasi, selanjutnya tim penilai akan turun langsung melihat kondisi sebenarnya yang ada di lapangan, apakah sesuai yang tercatat dalam laporan administratif.

“Untuk menyukseskan kegiatan verifikasi ini tidak ada alasan untuk tidak berbenah. Oleh karena itu diperlukan dengan segera kerja keras dan sinergitas antar seluruh komponen khususnya OPD terkait dan pelibatan masyarakat,” ucap Dianto.

Untuk diketahui, Kota Jambi di bawah kepemimpinan Wali Kota Jambi Syarif Fasha bersama Maulana sebagai wakilnya seringkali mengklaim sebagai kota yang bertabur prestasi. Slogannya dalam membangun Kota Jambi yakni Terkini. Tertib, Ekonomi Maju, Rakyat Sejahtera, Kompetitif, Inovatif, Nyaman dan Iman. Bahkan berkali-kali klaimnya meraih penghargaan Kota Smart. Kenyataannya?

518