Home Internasional Cina Larang Warganya Berpergian ke Taiwan secara Individu

Cina Larang Warganya Berpergian ke Taiwan secara Individu

Taipei, Gatra.com - Hubungan Cina dengan Taiwan kembali memanas. Kali ini, Cina meningkatkan tekanannya terhadap Taiwan dengan melarang warganya mengunjungi Taiwan secara individu atau melalui perjalanan pribadi.

Menurut Menteri Pariwisata dan Budaya Cina, kebijakannya berkaitan dengan situasi antara Cina dan Taiwan saat ini. Cina mulai memberlakukan larangan perjalanan pribadi warganya ke Taiwan mulai 1 Agustus 2019.

Padahal, sejak tahun 2011, Cina mengizinkan warganya untuk melancong ke Taiwan. Namun hanya pelancong dari 47 kota seperti Beijing dan Shanghai yang diizinkan untuk mengunjungi Taiwan.

Baca juga: Tekad Cina Pertahankan Taiwan

Saat ini, ketegangan antara Cina-Taiwan semakin meningkat usai Taiwan menyatakan keinginannya memisahkan diri dari Cina, sementara Cina menganggap Taiwan menjadi bagian dari wilayah teritorialnya.

Namun, jumlah pengunjung dapat dikurangi hingga 700.000 jika tetap ada sampai akhir tahun, kata surat kabar South China Morning Post mengutip Robert Kao, Anggota Asosiasi Agen Perjalanan Taiwan.

Wisatawan Taiwan bisa merosot hingga 700.000 sampai akhir tahun jika kebijakan ini tetap diberlakukan, kata pihak Asosiasi Agen Perjalanan Taiwan Robert Kao, menurut surat kabar South China Morning Post, dikutip Kantor berita BBC, Kamis (1/8).

Baca juga: Taiwan Protes ke SIA dan Scoot Karena Menyebut Taiwan Bagian dari China

Sektor pariwisata di Taiwan sempat membaik saat pemerintahan mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou. Kala itu, ia mampu menjalin hubungan hangat dengan Cina. Namun sejak pemerintahannya, hubungan itu mendingin dan Beijing memberlakukan pembatasan jumlah kelompok wisata pada tahun 2016.

Namun saat itu, pariwisata masih relatif stabil. Menurut biro pariwisata Taiwan, pada 2017 dan 2018, jumlah wisatawan mencapai 2,69 juta orang yang berasal dari daratan Cina.

Hubungan Beijing dan Taipei terus mendingin sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa tahun 2016. Tsai ingin memisahkan Taiwan dari Tiongkok secepat mungkin dengan menolak "One China Policy." Hal ini berdampak besar pada sektor pariwisata Taiwan. Negara ini terancam mengalami kemerosotan jumlah kunjungan wisatawan.

540