Jakarta, Gatra.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan hasil tinjauannya terkait peristiwa kebocoran di sekitar anjungan lepas pantai YY PHE ONWJ di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang, Jawa Barat. Menurut hasil pantauannya, tumpahan minyak (oil spill) yang berlokasi di Karawang tersebut juga sudah terlihat di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Menurut Susi, oil spill yang mencapai Kepualuan Seribu tersebut disebabkan sejak peristiwa kebocoran, belum adanya oil boom atau peralatan yang digunakan untuk menangkap oil spill di laut di daerah tersebut.
"Yang ada di Kepulauan Seribu itu sebelum ada oil boom yang standby, jadi (minyak) sudah ke mana-mana karena terbawa angin," jelas Susi dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (1/8).
Menurut Susi, langkah Pertamina yang mengerahkan banyak kapal untuk mengangkut oil spill sudah tepat. Meskipun masih ada yang luput dari oil boom dan sampai ke Kepulauan Seribu. Namun Susi berharap Pertamina dapat memaksimalkan upaya penanganan tersebut, dengan dibantu juga oleh peran warga sekitar.
“Warga yang melihat tumpahan minyak diharapkan lapor ke Pertamina. Pertamina kan punya sarana prasarana yang memadai untuk mengejar sejauh apa tumpahan minyak yang ada,” jelas Susi.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina akan memaksimalkan upaya pengananan insiden oil spill tersebut. Baik itu yang berada di sekitar lokasi yang terkena dampak, maupun yang sudah sampai ke Kepulauan Seribu.
“Pagi ini kami mendapat laporan dari Ibu Susi, dimanapun titiknya akan kami kejar. Kami juga akan langsung mengambil oil spill di Kepulauan Seribu tersebut hari ini,” ujar Nicke.
