Home Gaya Hidup Lir, Sulap Sampah Plastik Menjadi Lukisan Dekoratif

Lir, Sulap Sampah Plastik Menjadi Lukisan Dekoratif

Banyumas,Gatra.com - Masalah sampah plastik kerap menjadi sorotan publik. Mulai dari masalah lingkungan, pencemaran udara hingga penyakit pada manusia. Tapi, di tangan pemuda kreatif asal Desa Gumelar, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Lir Prawono (19), sampah plastik itu bisa menjadi lukisan dekoratif yang bernilai seni tinggi.
 
Lir mengaku terinspirasi membuat mozaik sampah itu saat sedang nongkrong di tepi Sungai Tajum, dekat kampungnya. Dia merasa prihatin dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sekitar aliran sungai.
 
"Awalnya saya sering lihat banyak limbah plastik yang dibuang di Sungai Tajum. Lalu terpikir untuk memanfaatkannya menjadi sebuah karya seni sekalian untuk membantu mengurangi sampah plastik," kata Lir yang juga pandai melukis ini.
 
Pria lulusan SMA PGRI Gumelar menuturkan, sejak kelas 2 SMA dia memiliki hobi melukis. Kemampuannya itu didapat secara autodidak. Ia tidak berguru kepada seniman  ataupun belajar di sekolah seni.
 
Selain itu, ayahnya, Diarto (53), merupakan seorang pengepul rongsokan. Oleh karena itu, saban hari, Lir sangat akrab dengan pemandangan tumpukan sampah. 
 
Berbekal hobi melukis dan keinginan untuk membantu mengurangi sampah plastik, dia mengasah imajinasi untuk membuat sebuah lukisan dari barang-barang bekas. Sebagai media, pria kelahiran 11 Mei 2000 ini menggunakan kertas, pensil dan lem untuk merekatkan plastik label kemasan botol yang sudah dipotong-potong.
Lukisan berbahan sampah plastik karya Lir Prawono di Galeri Seni Kampoeng Maen, Baturraden, Kabupaten Banyumas, Kamis (1/8). (GATRA/Nugroho Sukmono/re1)

 

 
"Pertama harus dibuat sketsanya dulu. Saya manfaatkan cahaya layar ponsel untuk melukis di ruang gelap. Plastik yang dipakai baru plastik label kemasan botol karena pilihan warnanya," katanya. 
 
Menurut dia, lukisan sampah plastik karyanya biasanya berbentuk wajah, peta Indonesia, burung dan sepeda motor. Meski bahan-bahannya sangat sederhana dan mudah dicari, ternyata pemilihan warna sampah plastik menjadi kesulitan tersendiri.
 
Lir menuturkan, untuk pembuatan satu lukisan bisa memakan waktu hingga satu hari. Dengan bahan sekitar tujuh sampai sepuluh plastik kemasan botol.
 
"Bagian paling sulit di bagian detil-detilnya. Warnanya harus pas. Karena sampah plastik itu kan beragam, jadi karya saya yang pertama yaitu gambar wajah Nissa Sabyan sempat gagal tiga kali. Tidak langsung jadi, sempat ada gagalnya juga," katanya. 
 
Dia mengatakan, mozaik lukisan sampah plastik itu baru ditekuni selama dua pekan. Meski demikian, peminatnya ternyata cukup banyak. Salah satunya adalah seorang kolektor dan penikmat seni Guno Purtopo. Dia memesan lukisan wajah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Lukisan wajah itu laku seharga Rp 250 ribu. 
 
Guno sendiri mengaku mengetahui lukisan plastik tersebut dari sebuah unggahan di media sosial. Menurut dia, karyanya tersebut cukup unik karena menggunakan media limbah plastik.
 
"Saya sangat mengapresiasi karya seni tersebut. Kebetulan saya juga mengoleksi beberapa lukisan dari berbagai media. Nah ini belum ada yang bahannya dari plastik. Jadi saya beli dengan harga yang ia sodorkan tanpa saya tawar. Ini yang pesan mungkin nanti akan saya serahkan kepada pak Ganjar," ujarnya. 
2358