Home Kesehatan SAD di Tebo Rata-rata Menderita Maag dan Gatal-gatal

SAD di Tebo Rata-rata Menderita Maag dan Gatal-gatal

Tebo, Gatra.com - Warga Suku Anak Dalam (SAD) atau orang rimba yang berdomisili di Simpang Stop, Desa Muara Kilis, Kacamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, rata-rata menderita penyakit maag dan gatal-gatal.

Ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tebo melalui Kepala Puskesmas Mangupeh, dr Leni Susanti saat melaksanakan pengobatan gratis bekerja sama dengan mahasiswa KKN Universitas Budi Luhur dan Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) di pemukiman Temenggung Apug, Kamis (1/8).

Penyakit maag, menurut dr Leni, disebabkan karena pola makan warga SAD yang tidak teratur. Sementara penyakit gatal-gatal disebabkan karena pola hidup mereka yang belum bersih.

"Terkadang mereka terlalu lapar terus makan makanan yang sangat pedas. Itu juga yang membuat mereka terkena maag. Kalo penyakit gatal-gatal, ya kita sama-sama tahu kalau mereka kurang menjaga kebersihan, "katanya.

Meski demikian, dr Leni berkata, kondisi kesehatan warga SAD kelompok Temenggung Apung saat ini terus meningkat. Kalau dahulu penyakit gatal-gatal ada bentol-bentol dan berbenah, saat ini hanya gatal-gatal biasa. "Begitu juga penyakit maag, sudah mulai jarang dikeluhkan," kata dia lagi.

Baca Juga: Sebanyak 12 KK Suku Anak Dalam Terancam Mati Kelaparan

Selain penyakit maag dan gatal-gatal, dr Leni berkata bahwa ada sebagian warga SAD yang menderita penyakit paru-paru. "SAD sangat kuat merokok, itu penyebab utamanya. Tapi sekarang sudah mulai berkurang juga," ujarnya.

Agar kondisi kesehatan warga SAD terus membaik kata dia, Dinkes Tebo melalui Puskesmas Mangupeh terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warga SAD. "Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini meningkatkan kesehatan warga SAD," kata dia.

Ketua Yayasan ORIK, Ahmad Firdaus membenarkan apa yang dikatakan dr Leni. "Kalau kondisi mereka beberapa tahun yang lalu susah untuk dijelaskan. Sekarang lihat sendiri, mereka sudah mulai hidup menetap, rajin mandi bahkan sudah bisa bersolek (bergaya). Artinya mereka mulai belajar hidup bersih dan teratur," kata Firdaus.

381