Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Presiden terpilih Joko Widodo akan bersikap bijak dalam menentukan calon menteri kabinetnya. Jokowi menurut Hasto akan melakukan profiling kandidat dengan melihat data dan rekam jejak calon. 

"Bagi kami (PDIP) menyusun kabinet harus dengan kontemplasi dilengkapi dengan data profile setiap calon yang ada dan presiden punya opsi-opsi itulah yang harus dibahas," ujarnya di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).

Lebih lanjut, Hasto mengatakan Presiden Jokowi tidak perlu mendapat tekanan dari pihak manapun untuk menentukan calon menteri yang akan mengisi kabinetnya di lima tahun kabinet mendatang. Terlebih bila "tekanan" itu muncul dari partai pengusung Jokowi-Ma'ruf pada kontestasi pilpres lalu yakni Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Menurut Hasto alangkah arif bila partai pengusung tetap mengedepankan hak prerogatif presiden.

"Kalau kita bicara tentang peran partai di dalam memenangkan pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, peran partai itu lebih upaya strategi memobilisasi rakyat. Tapi bukan peran itu kemudian meniadakan hak prerogatif presiden," kata Hasto.

Sebagai informasi sebelumnya dikabarkan Partai NasDem menginginkan jatah 11 Menteri kepada Presiden Joko Widodo dikarenakan saat ini NasDem memeroleh kursi legislatif yang besar dan berperan signifikan memengaruhi perolehan suara Jokowi pada pilpres lalu. Permintaan tersebut oleh PDIP terkesan memaksa dan mengekang hak prerogatif presiden.