Jakarta, Gatra.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah membangun jaringan transmisi listrik Central-West Java Tranmission Line (CWJTL) 500 kV (Kilo Volt) sepanjang 573 km mulai dari Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah menuju Cibatu, Karawang, dan Jawa Barat.

Pembangunan CWJTL dilakukan untuk mengurangi beban kebutuhan listrik di Pulau Jawa sebagaimana yang terjadi saat pemadaman listrik massal pada Minggu (4/8).

"Satu jalur Selatan memang sedang proses pemeliharaan, sedangkan yang beroperasi tinggal satu jalur. Pada waktu terjadi [gangguan] 2 sirkit utara [Ungaran dan Pemalang, Jawa Tengah] lepas dan [pasokan listrik] masuk ke jalur selatan. Ini menyebabkan goncangan sistem," jelas Plt. Direktur Utama PLN, Sripeni Inten menjelaskan mengenai penyebab pemadaman di kantornya, Senin (5/8).

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko Rahardjo Abdumanan menjelaskan, pembangunan sudah dimulai sejak Mei lalu dan merupakan bagian dari proyek kelistrikan nasional 35.000 MW (Mega Watt). "Ditargetkan 2020 selesai. Harusnya tahun ini selesai, tapi ada kendala di lapangan," ujarnya.

Jaringan transmisi ini terdiri dari seksi Tanjung Jati - Tx Ungaran Pedan (110 km) , Tx Ungaran Pedan - Pemalang (91 km), Pemalang-Mandirancan (172 km), Mandirancan-Indramayu (90 km), dan Indramayu-Cibatu Baru (110 km).

Djoko menambahkan pembebasan lahan sudah mencapai 95% dan pembangunan fisik sudah 60% hingga Juli 2019. "Harusnya sebelum pembangkit batang selesai, transmisi [CWJTL] harus selesai. Kalau tidak nanti kolaps [pemadaman] lagi," ucapnya.