Moskow, Gatra.com - Rusia pada Seni (5/8), menyatakan akan mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan diri jika Amerika Serikat (AS) menempatkan rudal di Asia setelah runtuhnya perjanjian kontrol senjata 1987. Rusia juga memperkirakan Jepang akan menerapkan sistem peluncuran rudal AS.

Sedangkan saat ditanya tentang kemungkinan penyebaran rudal AS di Asia, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengatakan, Rusia tidak berencana untuk terjebak dalam perlombaan senjata dengan Washington, tetapi akan menanggapi secara defensif terhadap ancaman apa pun.

Baca juga: Korut Tes Rudal Lagi, Trump Kontak PM Jepang

"Jika penyebaran sistem misil AS dimulai secara khusus di Asia maka langkah-langkah yang sesuai untuk menyeimbangkan tindakan ini akan diambil oleh kami dengan tujuan menangkis ancaman," kata Ryabkov pada sebuah konferensi pers.

Ryabkov juga mengatakan bahwa Rusia telah memperkirakan Tokyo akan segera menjadi lokasi penempatan sistem peluncuran rudal AS bernama MK-41 di Asia.

"Sistem peluncuran universal MK-41 tampaknya dapat diadaptasi di Jepang untuk digunakan dalam meluncurkan rudal jelajah jarak menengah. Jadi, Jepang juga akan menjadi pertimbangan dalam perencanaan kami ke depannya," kata dia dikutip dari Reuters.

Baca juga: AS Akan Segera Mengerahkan Penempatan Misil di Asia

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, pada Sabtu (3/8), mengatakan, mendukung penempatan rudal jarak menengah yang diluncurkan di Asia dalam waktu relatif cepat.

Adapun perjanjian misil itu bernama Intermediate-range Nuclear Forces (INF) melarang AS dan Rusia menempatkan stasiun peluncuran misil berjarak 310 and 3,400 mil (500-5,500 km) dari masing-masing negara.