Washington D.C., Gatra.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper mengatakan pada Sabtu (3/8) bahwa ia mendukung adanya stasiun peluncuran rudal jarak menengah di Asia dalam waktu dekat. Hal tersebut dia sampaikan sehari setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian misil dengan Rusia.
"Ya, aku ingin [menempatkan stasiun rudal]," kata Esper, ketika ditanya apakah dia telah mempertimbangkan untuk menempatkan rudal jarak menengah di kawasan Asia.
Baca Juga: Korut Meluncurkan Misil Ditengah Panasnya Hubungan Dengan Korsel dan AS
"Saya pikir dalam beberapa bulan ke depan [akan ditempatkan]. Tetapi hal-hal seperti ini cenderung memakan waktu lebih lama dari yang Anda perkirakan," katanya kepada wartawan, ketika ditanya tentang jadwal waktu kapan sistem rudal itu bisa dikerahkan, dilansir Reuters.
Sebelumnya, AS telah secara resmi keluar dari perjanjian Intermediate Nuclear Forces Treaty (INF) pada Jumat (2/8). Mereka keluar setelah menyatakan bahwa pihak Moskow telah melanggar perjanjian itu.
Moskow membantah semua tuduhan AS. Rudal jelajah yang selama ini dikembangkan negara Beruang Merah tersebut berada di luar perjanjian nuklir. Pihak Rusia mencium gelagat AS mengarang cerita untuk keluar dari INF.
