Jakarta, Gatra.com - Pemadaman listrik yang terjadi Minggu (4/8) lalu membuat banyak pelaku usaha kehilangan pelanggannya. Mulai dari pelaku usaha yang bergerak di bidang retail, telekomunikasi, e-commerce, manufaktur, bahkan hingga ke properti, khususnya pergudangan.
"Kemarin tentu sangat mengganggu hampir semua industri mulai dari retail, telco, e-commerce, manufaktur bahkan ke properti khususnya pergudangan. Banyak dari mereka yang kehilangan pelanggannya atas dampak pemadaman kemarin," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani saat dihubungi Gatra.com, Senin (5/8).
Lebih lanjut, Shinta menjelaskan, saat pemadaman listrik terjadi, banyak perusahaan yang bergerak di bidang ekspor tidak bisa memenuhi deadline pengiriman. Apalagi e-commerce dan usaha lainnya sangat mengandalkan listrik sebagai daya.
Tidak hanya itu, hilangnya pelanggan juga dialami oleh perusahaan perishable foods atau makanan yang tidak tahan lama. Setiap produksinya, perusahaan ini membutuhkan listrik untuk penyimpanan makanan.
"Khususnya untuk produk perishable yang tidak bisa survive lama tanpa cold storage, yg berfungsi secara continue," tambah Shinta.
Kehilangan pelanggan, menurut Shinta adalah satu-satunya kerugian yang tidak dapat digantikan oleh materi. Karena adanya pelanggan itu juga merupakan tanda, pelaku usaha dipercaya oleh konsumen.
