Home Ekonomi Ini Langkah Darmin, Untuk Mendorong Ekonomi Domestik

Ini Langkah Darmin, Untuk Mendorong Ekonomi Domestik

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah mengenalkan kebijakan transformasi ekonomi guna menyelesaikan berbagai tantangan bangsa di bidang perekonomian. Sejumlah pilar pun dirancang guna mendorong transformasi ekonomi agar menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berkualitas.

Kebijakan transformasi ekonomi memang dipicu oleh sejumlah hal baik yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negeri. Diantaranya perekonomian global yang sedang menghadapi tantangan ketidakpastian karena dipicu oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Selain itu penurunan harga komoditas dan volume perdagangan dunia, serta pelonggaran kebijakan moneter yang diambil sejumlah negara.

Menurut Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, sejumlah tantangan dalam negeri mendesak untuk diatasi, misalnya peringkat infrastruktur yang masih berada pada level menengah, yakni peringkat 54 dari 160 negara di dunia.

Di samping itu, biaya logistik dirasa masih kurang kompetitif, ketimpangan dalam hal penguasaan lahan dan tanah, serta tantangan dalam pasar tenaga kerja serta kesempatan berusaha.

Indonesia juga masih dihadapkan pada saving-investment gap, produktivitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) yang masih perlu ditingkatkan, serta Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang masih tinggi.

Sebab itu, Darmin mengatakan bahwa transformasi ekonomi merupakan prasyarat dari peningkatan dan kesinambungan pertumbuhan serta penanggulangan kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan pembangunan.

"Transformasi ekonomi yang terjadi diharapkan dapat menggeser struktur ekonomi yang semula berbasis komoditas, menjadi ekonomi berbasis investasi, produksi, dan pelayanan yang memiliki nilai tambah tinggi. Hal ini dapat meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia dan kualitas hidup masyarakat,” kata Menko Darmin dalam seminar yang diselenggarakan di Jakarta (9/8).

Paradigma selama ini memang transformasi ekonomi, atau dulunya dikenal dengan istilah transformasi struktural diarahkan pada peralihan tenaga kerja dari sektor berbasis sumber daya alam (SDA) ke sektor yang menciptakan nilai tambah (added values), misalnya industri. Tetapi hal ini memicu terjadinya urbanisasi dari desa ke kota.

Transformasi ekonomi yang digagas oleh pemerintah saat ini berfokus pada pemanfaatan potensi desa sebagai basis pertumbuhan ekonomi daerah, yang nantinya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Jadi, tidak perlu misalnya petani di desa pindah ke kota menjadi buruh, namun dengan transformasi ekonomi mereka tetap bertani dengan lebih efisien memanfaatkan infrastruktur yang memadai dan teknologi pertanian yang maju, serta kepastian adanya offtaker yang akan membeli produk pertaniannya dengan harga yang baik," ia menjelaskan.

162