Home Internasional Pompeo Kecam Pernyataan Khamenei Jelang Tisha B’Av

Pompeo Kecam Pernyataan Khamenei Jelang Tisha B’Av

Washington D.C, Gatra.com - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Minggu (11/8) mengecam kekhawatiran berlebihan Iran untuk Palestina setelah pemimpin tertinggi Iran menyerukan umat Islam untuk menentang rencana perdamaian AS di Timur Tengah. Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu mengatakan gagasan yang dilontarkan pemimpin Iran hanya akan mengancam kekerasan terhadap Israel saat hari puasa dan berkabung umat Yahudi, Tisha B’Av.

Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu (10/8) menyebut rencana AS sebagai kejahatan kemanusiaan dan mendesak partisipasi aktif dari negara muslim untuk memblokir proposal yang belum dirilis. Dalam sebuah surat Khamenei mengatakan rencana AS di Timur Tengah adalah “tipu muslihat” yang ditakdirkan untuk gagal.

The Times of Israel mengabarkan bahwa Khamenei secara teratur telah menyerukan penghancuran Israel, dan mengatakan Palestina tidak dapat ditaklukkan dan berdiri tegak di medan perang. “Hasil akhir membutuhkan bantuan semua Muslim,” katanya.

Pompeo membalas pernyataan itu dan menuduh Khamenei dan pemerintah Iran membuat kestabilan di wilayah Timur Tengah dengan mendukung keberadaan kelompok teroris dengan jutaan dolar untuk membunuh orang Yahudi.

“Kekhawatiran palsu Khamenei terhadap rakyat Palestina berjalan begitu dalam sehingga di bawah pemerintahan terornya ia memberikan bantuan kurang dari US$20.000 sejak 2008, sementara mengirim jutaan ke Hamas dan [kelompok] teroris lainnya,” kicau Pompeo.

Ia juga mengatakan AS telah mengucurkan bantuan yang besar untuk mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. “Sebaliknya, AS memberikan US$6,3 miliar dukungan kepada Palestina sejak 1994,” ujarnya.

Dirinya menyebutkan pernyataan Khamenei tidak pada tempatnya karena diberikan saat umat Yahudi sedang merayakan malam berkabungnya. “Sangat sakit bahwa pada malam sebelum Tisha B’Av -hari khidmat bagi orang-orang Yahudi- Khamenei menyerukan kekerasan terhadap negara Yahudi,” ucapnya seperti dikutip The Times of Israel.

Pompeo disebut membela rencana perdamaian di Timur Tengah yang saat ini berpusat pada proposal investasi dan infrastruktur Palestina senilai US$ 50 miliar, tetapi kerap menghindari isu politik inti yang merupakan kunci untuk menyelesaikan sengketa.

“Khamenei tidak melihat kemajuan sebagai kemakmuran rakyat Palestina, tetapi teroris Palestina beralih dari batu ke roket untuk membunuh lebih banyak orang Yahudi,” katanya.

AS sejauh ini menyimpan elemen-elemen politik dari rencananya sementara aspek ekonomi disajikan pada bulan Juni oleh menantu dan penasihat Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner pada konferensi yang dipimpin Amerika di Bahrain. Aspek ekonomi dari rencana tersebut akan melihat paket investasi senilai US$ 50 miliar untuk pembangunan Palestina dan wilayah yang lebih luas.

Masyarakat Palestina melewatkan konferensi Bahrain dan menolak mentah-mentah rencana perdamaian dan memboikot pelaksanaannya sejak Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 dan memotong bantuan untuk Palestina.

Palestina mengatakan rencana investasi itu sebagai upaya untuk menyuap rakyat Palestina tanpa menanggapi tuntutan mereka untuk merdeka.

574