Jakarta, Gatra.com - Butterfly Pictures akan merilis produksi film perdananya berjudul "Anak Garuda". Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata di Sekolah Menengah Atas (SMA) Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Batu, Malang, Jawa Tengah.
Sekolah SPI yang didirikan oleh Julianto Eka Putra merupakan sebuah sekolah gratis dan dikhususkan bagi orang-orang yang tidak mampu secara finansial ekonomi. Film ini berupaya untuk menceritakan kembali bagaimana perjalanan dan kerja keras dari para alumni-alumni SMA SPI yang telah sukses seperti sekarang.
Executive Director Butterfly Pictures Yohana Yusuf mengatakan siswa-siswi di sekolah SPI sebagian besar latar belakangnya adalah yatim-piatu atau dari kaum dhuafa.
"Mereka terbiasa dihina, dtertawakan, mengalami kepahitan hidup, terpinggirkan, minder, dan terpuruk, tetap mereka bisa bertransformasi menjadi pribadi-pribadi yang memiliki value, bernilai," kata Yohana dalam konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8).
Kisah ini mengangkat tujuh kisah nyata dari alumni SMA SPI di tahun-tahun awal berdiri. Adalah Olfa, Robet, Yohana, Dila, Sayyidah, Wayan, dan Sheren, yang memupuk kemiskinan sedari kecil, namun kemiskinan itu bisa menguap ketika mereka bisa menghasilkan miliaran rupiah seperti sekarang.
Keberhasilan mereka tak lepas dari arahan Julianto Eka Putra atau biasa disapa Koh Jul, yang merupakan inisiator dari SMA SPI. Koh Jul, berkat hasil kerjanya ini, berhasil mendapat penghargaan Kick Andy Heroes 2018.
"Anak Garuda" diproduseri oleh aktor kondang Verdi Solaiman, dikomandoi sutradara kenamaan Faozan Rizal, dan penulis naskah oleh Alim Sudio. Untuk urusan musik, Cokelat Band ditunjuk menggarap soundtrack dengan judul yang sama, Anak Garuda.
