Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo  secara resmi mengumumkan pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur. Lalu, bagaimanakah dampak pemindahan ibu kota di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini?

Ekonom dan Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics, Piter Abdullah, mengatakan, keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota merupakan hal yang tepat. “Kalau, dilihat dari pandangan saya pribadi, di tengah perlambatan ekonomi global,  merupakan suatu dorongan untuk memperbanyak kegiatan dan investasi baru yang berdatangan,” ujarnya saat dihubungi Gatra.com, Senin (26/8).

Pemindahan ibu kota, tentunya memerlukan tinjuan dari banyak sisi, yang menurut Piter  ada peluang dan tantangan. Misal, mulai dari persoalan sosial budaya hingga permasalahan ekonomi.

“Jadi, kalau dilihat dari sisi ekonomi, hal utama yang menjadi sorotan adalah besarnya biaya yang dibutuhkan. Pemerintah merencanakan tidak akan membeban APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),  tetapi swasta. Namun, rencana ini masih harus dikonkretkan,” ujarnya.

Konkret yang dimaksud oleh Piter ialah bagaimana mendorong keterlibatan swasta dan penjelasan terhadap pemerintah terkait masih relatif terbatas.

“Pemerintah harus lebih menyosialisasikan hal ini. Saya juga memperkirakan banyak potensi yang bisa dimanfaatkan tanpa membebani APBN,” katanya.