Jakarta, Gatra.com - Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum didiagnosis pada perempuan di seluruh dunia. Penyakit ini bahkan menjadi momok yang menakutkan dengan jumlah kematiannya yang cukup tinggi.

Ahli Onkologi RSCM, Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, mengatakan, kanker payudara tidak memiliki gejala-gejala tertentu, kecuali kalau sudah stadium lanjut. Untuk itu, ia menyarankan agar setiap perempuan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri).

Baca juga: Trastuzumab Emtansine, Inovasi Obat Kanker Payudara

"Sadari ini bisa menyingkirkan 60% angka terjadinya kanker payudara stadium lanjut bila dikombinasi dengan USG. Jadi sebelum kejadian sudah bisa diketahui terlebih dulu," ujarnya di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).

Adapun dalam memeriksa sendiri potensi munculnya kanker, perlu juga mengetahui posisi-posisinya. Payudara tersebut dibagi atas 4 kuadran yakni samping atas, samping bawah, tengah atas, dan tengah bawah.

"Biasanya, mereka yang mengidap tumor jinak posisinya ada di samping atas atau samping bawah. Kebanyakan sih terjadinya di atas. Tapi bisa dilihat lagi dari faktor usia atau sebelumnya sudah pernah ada atau tidak. Kalau untuk mengetahui benjolan kankernya bisa diketahui seminggu setelah menstruasi," kata dokter Andhika.

Baca juga: Makan Daging Ayam Mencegah Kanker Payudara

Menurutnya, pemeriksaan seminggu setelah menstruasi, keadaan payudara sedang tidak dikontrol oleh hormon. Sehingga kalau ada benjolan, bukan dari benjolan yang berhubungan dengan hormonal. Artinya, ada benjolan-benjolan seperti kista atau kanker yang tidak ada hubungannya dengan hormon.

"Para pasien dan keluarga perlu belajar deskripsi dari kanker itu seperti apa. Ada beberapa karakteristiknya antara lain, ditemukan 7 hari setelah menstruasi, benjolannya melekat ke dinding dada, tidak nyeri, menempel dengan jaringan sekitar dan bertambah besar dengan cepat," katanya.