Home Milenial Kocak ! Pesan Sang Mantan di Wishing Wall DiploFest Kemenlu

Kocak ! Pesan Sang Mantan di Wishing Wall DiploFest Kemenlu

Semarang, Gatra.com - Sosialiasi dan edukasi terkait diplomasi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri RI ditanggapi bermacam-macam. Salah satunya pada sudut Wishing Wall #inidiplomasi DiploFest 2019 Semarang, di Lapangan Simpanglima Semarang, Jumat (30/8).

Stand DiploFest khusus untuk menempelkan selembar kertas pesan berisi diplomasi perdamaian dari dan untuk Indonesia, justru diisi dengan pesan kocak khas suara anak milenial. Maklum, pengunjung saat itu mayoritas adalah siswa smp dan sma.

Seperti pada tempelan kertas berpesan ingin balik ke sang mantan berbunyi 'Mugo aku balikan' lengkap diselipi nama orang yang dimaksud. Ada juga pesan 'dua anak cukup', dan diplomasi harapan 'dapat pacar tajir'.

Ada juga pesan baper seperti, 'Yang disemogakan, Tersemogakan, terus bahagia dengan orang yang bisa membahagiakanmu'. Pesan tertulis kertas lainnya termasuk 'GWS PSIS', yang berharap tim PSIS kembali bangkit menang dari kekalahan di Liga Indonesia.

Pesan diplomasi milenial lainnya, ada seperti 'Semoga th 2021 lulus ujian Akpol, Amin!', 'semoga keterima di PTN yang diinginkan', 'semoga bisa jadi delegasi PBB', dan masih banyak lainnya.

Direktorat Informasi dan Media Kemenlu RI, Hendra Oktavianus mengaku sengaja membebaskan para pengunjung menuliskan pesan diplomasi pada Wishing Wall tersebut. Sebagai media keinginan mereka dalam berdiplomasi.

"Walupun banyak yang agak personal, seperti ada yang minta balik mantan. Ini cara kami pelan-pelan mengedukasi cara kerja diplomasi Kemenlu," katanya.

Namun begitu, kata Hendra, masih ada pesan diplomasi yang sesuai konteks seperti pesan damai, ingin jadi diplomat, sampai bercita-cita mengharumkan nama bangsa.

"Karena menjadi diplomat tak harus jadi pejabat. Mengharumkan nama bangsa, seperti atlet, siswa berprestasi internasional, mahasiswa sekolah di luar negeri juga menjadi bagian diplomasi mereka dalam mewakili negara," katanya.

Ribuan kertas yang tertempel itu, selanjutnya akan dikumpulkan dan akan dipilih yang terbaik lalu didokumentasikan dan di-posting di akun media sosial Kemenlu RI.

"Jadi nanti kami baca, dipilih mana yang terbaik dan akan kami posting di media sosial Kemenlu seperti Instagram, Twitter, dan Facebook," katanya.

187