Nunukan, Gatra.com - Beras organik Krayan jauh lebih populer di Malaysia dan Brunei Darussalam dibandingkan Indonesia. Beras dengan kualitas terbaik ini dihasilkan dari lahan pertanian di Kecamatan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara.

Terdiri dari tiga jenis putih, merah, dan hitam. Tidak kalah dengan beras Cianjur yaitu Pandan Wangi, kepopuleran beras ini di Brunei, membuatnya dijuluki 'Beras Sultan Brunai'.

"Beras Krayan semua organik, tidak ada urea atau sejenisnya. Dan sangat populer di Malaysia dan Brunai," kata Kepala Seksi Komunikasi, Pemprov Kalimantan Utara, Sugiarto Albert kepada Gatra.com, Sabtu (31/8).

Ketua Asosiasi Pengusaha Perbatasan Krayan, Novliana berharap beras Krayan bisa populer seperti Pandan Wangi dan dan lainnya. Meski produksi beras masih terbatas, ia berharap Bulog bisa menyerap hasil pertanian daerahnya.

"Saya rasa lewat Bulog beras organik kami akan dikenal masyarakat Indonesia, kemudian disebarluaskan. Kalau kami harus jual sendiri sangat sulit," kata dia.

Apa yang dikatakan Novliana bukan tanpa sebab. Akses menuju Krayan dari daerah terdekat yaitu Kabupaten Malinau tidak bisa melalui darat. Satu-satunya melalui udara dengan penerbangan yang terbatas.

Jarak Krayan ke pos lintas batas negara (PLBN) Indonesia-Malaysia bisa ditempuh dalam waktu 20 menit. Sedangkan menuju kota terdekat di Serawak, Malaysia, dari Krayan kurang 4 jam.

Beras organik Krayan, sambung dia, dijual ke Malaysia dan Brunei seharga Rp 25 ribu per kilogram. Warga kedua negara itu rutin mengunjungi Krayan hanya untuk memborong beras organik.

"Mereka yang datang ke sini, cari beras terutama saat panen yang hanya sekali dalam setahun. Ambil semua. Grade paling bagus Rp25 ribu per kilogram," kata dia.

Kelezatan beras organik Krayan diakui Widyowati, tenaga ahli di salah satu lembaga tinggi negara di Jakarta yang sedang bertugas ke Krayan, Nunukan.

"Nasinya enak, pulen banget. Saya pikir tadi beras Cianjur ternyata asli dari sawah Krayan. Asli enak banget," kata dia.