Home Teknologi Faktor Alamiah Zaman Es dan Perubahan Iklim

Faktor Alamiah Zaman Es dan Perubahan Iklim

Washington D.C, Gatra.com - Zaman es didorong oleh serangkaian faktor yang kompleks dan saling terkait, yang melibatkan posisi Bumi di orbit tata surya dan juga banyak pengaruh lokal, seperti kadar karbon dioksida. Beginilah sejauh mana kita memahami zaman es dan kaitannya dengan iklim.

Seorang profesor paleoklimatologi di University College London, Mark Maslin mengatakan pada Live Science, berdasarkan penelitian ahli astrofisika di 1940-an, Milutin Milankovitch, ada tiga faktor kondisi orbit bumi yang memengaruhi zaman es.

Pertama, bentuk eksentrik orbit Bumi atas matahari, yang bentuknya bervariasi, dari bentuk bundar sampai bentuk lonjong dengan siklus setiap 96.000 tahun.

"Alasan mengapa orbit bumi bisa menjadi berbentuk lonjong adalah karena Jupiter, yang merupakan total 4% dari massa tata surya kita, Jupiter memiliki efek gravitasi yang kuat, yang dapat menggeser orbit Bumi dan kemudian kembali," kata Maslin.

Kedua, kemiringan Bumi, yang merupakan alasan kita memiliki apa yang disebut sebagai musim. Sumbu kutub yang miring yang dimiliki bumi menyebabkan satu belahan bumi selalu condong menjauh dari matahari (menyebabkan musim dingin) sementara yang lain condong ke arah matahari (menyebabkan musim panas). Sudut kemiringan ini bervariasi pada siklus sekitar 41.000 tahun, yang mengubah seberapa musim secara ekstrim, kata Maslin.

"Ketiga, goyangan sumbu miring Bumi pada kutub selatan dan kutub utara, yang menyebabkan bumi bergerak ibarat gasing. Apa yang terjadi adalah momentum sudut Bumi berputar-putar sangat cepat setiap harinya, menyebabkan porosnya juga ikut berputar. Goyangan itu terjadi pada siklus 20.000 tahun," ucap Maslin dikutip Live Science, Ahad (1/9).

Namun, selain dari faktor bumi, ilmuwan di Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim (PIK) di Jerman telah menunjukkan bahwa munculnya zaman es di masa lalu dipicu terutama oleh penurunan karbon dioksida dan dengan peningkatan dramatis karbon dioksida di atmosfer pada saat ini, karena emisi yang disebabkan manusia, kemungkinan permulaan zaman es berikutnya diperkirakan ditekan atau tertunda hingga 100.000 tahun.

Untuk faktor perubah iklim selain faktor keplanetan yang telah disebutkan di atas, para ilmuwan masih berusaha memahami bagaimana pola siklus itu bekerja, terutama karena dengan adanya anggapan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia mungkin telah memutus siklus iklim secara permanen.

 

 

 

1066