_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Jakarta, Gatra.com - Kemenristekdikti optimis dengan kehadiran pengajar hingga rektor asing dalam dunia pendidikan tinggi akan memberikan banyak dampak positif. Salah satunya adalah memperbaiki ekosistem riset di Indonesia,
Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati saat dihubungi Gatra.com, Senin (2/9). "Karena salah satu skema bekerja sama dengan pihak luar negeri, termasuk dosen, mahasiswa, dan juga peneliti asing adalah untuk memperbaiki ekosistem riset kita."
Perbaikan ekosistem riset, lanjut Dimyati, berarti memperbaiki mutu riset. Indonesia, sambung dia, sudah menuju ke arah sana dengan banyaknya program riset hingga peneliti. Ditambah lagi dengan mita peneliti asing yang terus didatangkan akan menambah mutu riset dan meningkatkan situasi peneliti.
"Kita punya skema membuka kerja sama dengan peneliti asing untuk melakukan riset di Indonesia," ujar Dimyati
Skema kerja sama luar negeri tersebut mencakup kerja sama dengan perusahaan dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jepang. "Riset tersebut sedang berjalan secara multi tahun dengan peneliti-peneliti dari beberepa negara dengan acuan Prioritas Riset Nasional 2020-2024," ucapnya.
