Home Milenial Situs Gajah Ditunggangi Ditemukan, Berharap Ada Penelitian

Situs Gajah Ditunggangi Ditemukan, Berharap Ada Penelitian

Siantar, Gatra.com – Sebuah batu yang diyakini merupakan peninggalan Raja Silou di temukan di Desa Silou Buttu, Kecamatan Silou Kahean, Simalungun. Situs tersebut pertama sekali ditemukan warga bernama Julhamsyah Purba.

Dugaan batu berbentuk patung gajah yang ditunggangi tersebut peninggalan raja Silou berdasar aspek etnografi. Raja Silou yang merupakan keturunan Purba Tambak sangat identik dengan Gajah Putih. Warga menduga bahwa situs itu adalah makam Raja Silou, yang merupakan keturunan Purba Tambak. Karena sangat identik dengan Gajah Putih.

Baca Juga: Batu Persidangan Siallagan: Benarkah Cerita Kanibalisme?

Penemuan situs yang diduga peninggalan raja Silou inipun menarik perhatian budayawan Simalungun, Sultan Saragih. Ia mengatakan pentingnya penelitian lebih jauh terhadap situs Raja Silou. 

Sultan Saragih juga mengatakan sudah berkomunikasi dengan komunitas pecinta budaya Simalungun untuk melakukan tindak lanjut atas situs Raja Silou. "Kita sudah komunikasikan dengan beberapa orang dan akan turut ambil bagian nantinya," katanya, saat ditemui di Galeri Pariwisata Jalan Merdeka, Siantar.

Baca Juga: 'Banyu Langit' Didi Kempot Bikin Ngetop Situs Geopark Ini

Ia mengatakan situs ini perlu digali lagi dengan menemui berbagai narasumber yang berkompeten dan telaah sejarah. Sekaitan dengan kajian itu, tim kecil akan dibentuk untuk mengumpulkan data sehingga akan ada database dan pemetaan wilayah situs kerajaan Silou.

"Intinya harus dilestarikan dan perlu penelitian sampai dipastikan secara detail Situs Raja Silou. Inikan masih temuan fisik belum ada risetnya. Penting sekali riset dilakukan," jelasnya.

Baca Juga: Belajar Kekuatan Cinta di Pantai Batu Hoda

Sementara itu, Pegiat Budaya Simalungun Rudin Purba mengatakan berdasarkan petunjuk KITLV atau arsip etnografi bahwa temuan situs itu di duga kuat situs kerajaan Silou. "Kemungkinan itu adalah Raja Morah Kalam (Abad Ke-16). Generasi Keempat dari Raja Toriti," katanya.

Situs yang ditemukan ini berjarak sekitar 12 Km dari Pematangraya, ibu kota Kabupaten Simalungun. "Jadi ada legenda gajah putih. Ini yang menguatkan kami bahwa situs itu adalah makan Raja Silou. Maka dari itu kita kaitkan dengan temuan situs, dimana terlihat ada orang yang menunggangi gajah," kata keturunan Purba Tambak ini.

Baca Juga: Situs Bengkel Purba Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya

Minimnya literatur menjadi tantangan tersendiri untuk mengungkap situs Raja Silou. "Intinya kita harus selamatkan situs ini, jika tidak maka kita akan kehilangan jejak sejarah. Kepada pecinta budaya Simalungun kami harapkan turut ambil bagian dalam penyelamatan situs Raja Silou ini," katanya.

Temuan situs tersebut menjadi situs yang kedua yang sudah ditemukan. Sebelumnya, di Silou Buttu ada situs yang sudah di pugar, yakni dari Raja Toriti.

Reporter: Jon RT Purba

1692